Senin, 11 Oktober 2010

“Selamatkan Jiwa berapapun harganya"



Pembacaan : Yehezkiel 34 : 16 “ Yang hilang akan kucari, yang tersesat akan kubawa pulang, yang luka akan kubalut, yang sakit akan kukuatkan, serta yang gemuk dan yang kuat akan kulindungi, aku akan menggembalakanmereka sebagaimana seharusnya.

Tuhan kita punya misi yang sangat besar yang digenapi dalam Yesus Kristus, yaitu misi untuk menyelamatkan umatnya yang tehilang. Tuhan tidak mau ada seorangpun yang binasa tetapi supaya semua dapat diselamatkan. Betapa pedulinya Tuhan dalam kehidupan dan Keselamatan manusia.
Tuhan tahu bahwa manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri, karena ada kecenderungan hati manusia  adalah melakukan kejahatan dihadapan Tuhan. Oleh sebab itu hanya karena kasih Tuhan, atau Anugerah-Nya kita diselamatkan Dan dalam Kristus oleh pengorbanaNya kepada karya penebusanNya kita diselamatkan dan itupun adalah kasih setiaNya semata.
Orang Kristen punya tanggung jawab dalam hidupnya ketika Ia percaya olehNya kita diselamatkan, Ya ! Hutang Jiwa, kita berhutang jiwa pada Tuhan Yesus dan oleh penebusanya kita juga dipanggil untuk menjangkau, mencari saudara-saudara sesama jiwa yang menjauh dan terhilang ( hidup dalam dosa ) untuk menjalankan misi besar dalam menjangkau jiwa-jiwa yang terhilang, kita harus memiliki hati yang penuh belas kasihan. Matius 9 : 36 “ Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.”
Kita semua adalah merupakan “Tangan Tuhan” yang dipakai untuk menjangkau jiwa-jiwa yang tersesat dan belum mendengar Injil Keselamatan dan untuk membawa mereka kepada Tuhan.
Ada 5 langkah penyelamatan terhadap mereka yang hilang dengan skill kita
1.     Ketrampilan Mata untuk Memandang.
Kita tajamkan mata jasmani dan mata rohani kita untuk memandang dan melihat jiwa-jiwa yang begitu banyak sedang menuju kepada kebinasaan dengan penuh belas kasihan akan dengan mudah tergerak dan mau mengulurkan tangan  untuk menolong mereka.
2.     Kertampilan Telinga untuk mendengar   (Amsal 21: 13)
“Siapa menutup telinga bagi jeritan orang lemah, tidak akan menerima jawaban, kalau ia sendiri berseru-seru.”                         
Kita harus tetap membuka telinga kita untuk mendengar jeritan jiwa-jiwa yang memohon pertolongan Tuhan. Ketika kita membuka telinga kita dan mau mendengarkannya maka Tuhan akan membuat telinga kita peka dan mereka yang mau berbelas kasihan dan kita diberi kemampuan dan keberanian untuk melakukan tugas Tuhan.
Mari kita buka telinga kita untuk mendengarkan Perintah dan Panggilan serta teriakan jiwa-jiwa yang tersesat.

3.     Ketrampilan Kaki untuk melangkah.    ( Yesaya 6 : 8 ) 
Suara Tuhan berkata :” Siapakah yang akan Ku-utus, dan siapa yang mau pergi untuk Aku ?” maka sahutku : “Ini Aku utuslah Aku”
Kita harus berbuat dan melangkahkan kaki kita kejalan yang hanya untuk mencari dan mengutus orang yang mau meringankan kakinya untuk melakukan dan mencari jiwa-jiwa yang terhilang.
Tugas mencari dan menyelamatkan untuk memenangkan jiwa bukan hanya tugas dari kelompok rohaniawan saja, melainkan tugas semua orang percaya.
4.      Ketrampilan Tangan untuk merangkul.    ( 1Kor 9 : 22)
Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat meyelamatkan mereka yang lemah, Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka.
Kegagalan orang percaya untuk mau menjangkau orang yang terhilang adalah “Berat tangan” tidak mau mengulurkan tanganya dan mudah sekali menghakimi mereka,sehingga dengan mau membawa jiwa-jiwa kepada Tuhan.
Seringkali kita merasa elergi dengan orang yang berdosa, menjauhi dan memusuhi mereka. Pada hal kita sendiri dulunya juga orang berdosa sama seperti mereka.
5.             Ketrampilan Lidah untuk menghibur.   (Yesaya 50 : 4a)
“Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu.”
Perkataan kita harus selalu penuh semangat mempergunakan mulut kita dengan benar yaitu untuk membangun dan memberi semangat baru bagi mereka yang letih dan lesu. Jauhkan dari kita mulut yang berkata-kata tidak pantas yang membuat orang menjauh dari kita dan menolak Tuhan.
Biarkan Orang lain menjadi berbahagia dan menikmati apa yang keluar dari mulut kita, yaitu perkataan-perkataan Firman Tuhan yang menguatkan dan membangun orang lain dan menerima Allah Bapa kita. amin.
Persoalannya adalah maukah kita sebagai orang yang percaya untuk mengulurkan tangan kita dan berbelas kasiahan untuk mendengar dan menolong saudra-saudara kita yang tersesat dan terhilang agar mereka Tuhan kita tidak binasa melainkan memperoleh Kesematan dari Allah Bapa melalui Kristus Yesus Tuhan kita, Amin.

Oleh : Bambang WA


4 komentar: