Rabu, 22 Desember 2010

HAMBA YANG BIJAKSANA DAN HAMBA YANG JAHAT

Pembacaan : Matius 24 : 45 – 51
"Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi."

Pertanyaan
1. Siapakah yang dimaksud dengan pelayan ?
2. Siapakah yang dimaksud dengan pelayan yang bijaksana dan siapa pelayan yang jahat ?
3. Apa makna Rohani dari perumpamaan ini ?

Dalam perumpamaan ini Tuhan Yesus ingin memberitahu kepada para pendengar Nya saat itu bahwa mereka adalah hamba / pelayan dari Kerajaan Allah didunia ini.
Oleh sebab itu Tuhan Yesus mengingatkan mereka bahwa diantara para pelayan atau hamba itu ada yang jahat lakunya.
Hamba yang bijaksana adalah mereka yang senantiasa patuh atau taat akan perintah tuannya, melayani tuannya dengan setia, apakah ketika tuannya ada secara fisik maupun ketika tuannya tidak bersama mereka.
Namun sayangnya hamba itu merasa bahwa ia dapat bertindak semaunya karena tuannya pergi dalam kurun waktu yang lama sehingga tidak diketahui dengan pasti kapan akan kembali.
Mulailah ia bertindak brutal dengan menyakiti bahkan membunuh sesama pelayan sementara ia menyenangkan dirinya dengan kemabukan dunia ini. Lupa akan tugas yang diberikan kepadanya.
Pada saatnya tuannya datang dan mendapati bahwa hamba itu telah bertindak bodoh dan dengan tegas menjatuhkan hukuman yang setimpal.
Kesimpulan.
Sebagai hamba Tuhan baiklah setiap orang dengan tekun mengerjakan tugasnya dan menjauhkan dirinya dari berbagai tindakan yang jahat seperti memusuhi sesama hamba Tuhan, hidup berfoya-foya,mengabaikan pekerjaan/pelayanan, dll. Jadilah setia dan bekerja tanpa pamrih serta berjaga-jaga menanti kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Amin.

Selasa, 21 Desember 2010

HATI DAN MULUT

Pembacaan 12 : 33 - 37

12:33 Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya; jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal.
12:34 Hai kamu keturunan ular beludak, bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu sendiri jahat? Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati.
12:35 Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat.
12:36 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.
12:37 Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum."
Hati dan mulut merupakan satu kesatuan, karena apa yang ada didalam hati akan terungkap keluar melalui mulut berupa ucapan atau perkataan. Hati yang baik akan mengeluarkan hal hal yang baik dan hati yang jahat akan mengeluarkan ucapan yang jahat pula.
Beberapa contoh kegagalan dari hati dan mulut kita sebagai manusia :
1. Tidak bisa berkata tidak terhadap dosa, cenderung kompromi dengan dosa. Misal Gehazi hamba Elisa. Lihat II Raja2 5 : 20 – 21. Kiss 5 : 1 – 3 Ananias dan Safira
2. Tidak pernah merasa puas ( tamak ). Tidak dapat berkata cukup, selalu ingin terus. Ilustrasi Tikus ingin jadi kucing. Lukas 12 : 13 – 15 Orang kaya yang bodoh
3. Tidak bisa bersyukur. Sulit untuk mengatakan terima kasih karena gengsi, apalagi kepada orang yang dianggap bawahan atau rendahan. Lupa karena saking senangnya. Lukas 17 : 15 – 18 tentang sepuluh orang kusta yang disembuhkan oleh Tuhan Yesus.

Untuk itu marilah kita mulai belajar untuk menyelaraskan antara apa yang ada dalam hati dengan perbuatan,perkataan dan motivasi kita dalam hidup ini. Selama hati dan realitas tidak selaras maka hidup ini hanya sandiwara saja tanpa kebenaran.
Amin Tuhan memberkati.

Minggu, 19 Desember 2010

SALING MENERIMA

Pembacaan Roma 15 : 5 - 7
5 Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, 6 sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus. 7 Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah.
Mari kita akan belajar tentang bagaimana hidup bersama sebagai jemaat dalam kerukunan dan saling menerima satu dengan yang lain. Karena kerukunan berjemaat merupakan salah satu syarat untuk memuliakan Tuhan Allah kita. Tanpa kerukunan ibadah kita akan sia sia, karena masih ada kemarahan, dendam,curiga, tidak harmonis bahkan hidup dalam suasana permusuhan, ibarat kata pepatah seperti api dalam sekam, tidak kelihatan dipermukaan.

PERTANYAAN PERTAMA : apakah kita sudah hidup rukun satu dengan yang lain? Bagaimanakah yang dimaksud dengan hidup rukun ? apakah rukun berarti tidak pernah terjadi perbedaan atau selalu mengalah? Hidup rukun artinya bisa hidup bersama dalam keberbedaan dan saling menghargai atau bisa menerima perbedaan itu. Hidup dalam warna seragam tidaklah berarti pasti rukun, tetapi justru dalam keragaman bisa terjadi kerukunan. Kalau seragam berarti kerukunan yang dipaksakan. Kerukunan yang sejati bersumber dari Allah Bapa saja, tidak ada yang lain. Memang Tuhan bisa memakai hamba hambaNya untuk menjadi pelopor dalam sebuah kerukunan, namun sumbernya tetap dari Tuhan. Jadi jelaslah bahwa kerukunan yang sejati bersumber dari Allah yang disampaikan melalui FirmanNya ( ay 5 ).
PERTANYAAN KEDUA : mengapa harus rukun ? jawabannya adalah agar dengan satu hati dan satu suara memuliakan Tuhan ( ay 6 ). Artinya tujuan kerukunan dalam jemaat adalah untuk kemuliaan Tuhan, bukan untuk tujuan lain. Bagaimana Tuhan bisa dimuliakan dalam hidup kita jika kita didalam jemaat tidak ada kerukunan ? Suara jemaat yang simpang siur, pasti tidak seirama dalam memuliakan Tuhan, masing masing memakai cara dan keinginan sendiri. Ini berbahaya.
PERTANYAAN KETIGA : bagaimana supaya bisa rukun? Jawabannya adalah tidak lain bahwa kita harus bisa saling menerima satu dengan yang lain ( ay 7 ). Sama seperti Kristus menerima kita. Coba bayangkan jika Tuhan menerima kita dengan cara tebang pilih, alangkah malangnya hidup kita ini. Tuhan Yesus menerima kita dalam kondisi apa adanya, ada yang dalam kondisi miskin, kondisi berkubang dalam dosa, kondisi sakit parah, kondisi kaya raya, dll. Tidak peduli apapun keadaan kita Tuhan terima, asal kita mau merespon panggilanNya
Akhirnya, marilah kita bersama sama memeriksa hubungan persaudaraan kita satu dengan lainnya, apakah kita telah hidup rukun, bisa saling menerima satu dengan yang lain. Karena kalau tidak demikian maka kita akan terus terjebak dalam persaudaraan semu, kelihatan manis diluar tetapi pahit didalamnya. Kalau itu yang terjadi bagaimana kita dapat memuliakan Tuhan ?
Tuhan memberkati. Amin

MAKNA NATAL oleh : Bambang WA

Yohanes 1 : 9 “ Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang kedalam dunia”. Wahyu 3 : 10-11 “ Karena engkau menuruti firman-Ku , untuk tekun menanti kan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam dibumi. 11 Aku datang segera . Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu.”
Untuk apa Yesus datang lagi…..!
1. Untuk menggenapi firman Allah, sebagaimana yang terdapat dalam kitab Wahyu 22 : 12 “ Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatanya.”
2. Untuk memanggil orang yang berdosa, dalam Lukas 5 : 32 “Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.” Yaitu Yesus memanggil orang berdosa untuk menerima belas kasihan dan memberi kesempatan untuk bertobat. Menjalani hidup ini seperti orang yang sedang berkemah”…Jika kemah tempat kediaman kita dibumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan tempat kediaman disorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal , yang tidak dibuat oleh tangan manusia. Selama kita didalam kemah ini , kita mengeluh, karena kita rindu mengenakan tempat kediaman sorgawi diatas tempat kediaman kita yang sekarang ini” 2 Korintus 5: 1-2 jadi kematian bukan akhir dari kehidupan manusia, kematian hanya sebagai alat Tuhan untuk membawa dari dunia yang fana ini menuju kedalam kehidupan yang baru, Dosa akan membawa seseorang pada kematian kekal, tapi kehidupan kekal terdedia bagi setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus.
3. Supaya kita mempunyai hidup, hidup yang bagaimana ? Yohanes 10 : 10b “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyai dalam segala kelimpahan”. Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus , sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita (Filipi 3 : 17), Hiduplah dengan penuh Hikmad terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada (Filipi 4:5). Daud berkata “ Masa hidup kami tuju puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan ; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.”(Maz 90:10) Jadi maksud supaya kita mempunyai hidup itu adalah mempunyai hidup yang kekal atau hidup kita menuju kekekalan tidak ada lagi rasa was-was atau kuatir,tidak ada lagi kekecewaan, dendam dan sebagainya, tidak hanya itu Hidup kita juga harus berkualitas dimata Tuhan dan memiliki kontribusi yang dapat di rasakan juga bagi orang lain disekitar kita. Hidup berkualitas hidup kita harus sukses dimana sukses itu dimulai dari dalam keluarga, sukses dalam berkarya dan bekerja, sukses dalam pekerjaan dan karier , hidup kita juga harus signifikan yaitu hidup kita sangat berarti yang dapat memberikan dampak bagi orang lain, menjadi saluran berkat jasmani dan rohani (iki sejatining urip dlm bhs jawa).
4. Mempunyai kelimpahan, Yohanes 10 : 10b yaitu kelimpahan sesuai talenta masing-masing yang sudah dikaruniakan kepada kita, baik sebagai wira swasta, wira usaha, TNI/ Polri, PNS, petani, buruh, nelayan, karyawan perusaan dan sebagainya. Hidup kita itu asalnya dari Tuhan dan hiduplah untuk Tuhan sehingga kita diberikan kelimpahan berkat yaitu roh kita kelimpahan sukacita dan damai sejahtera, berkatnya dicurahkan melimpah-limpah, hidupnya berkelebihan dan dapat memberikan kelimpahannya atau kelebihannya untuk orang lain yang memerlukanya serta untuk pekerjaan Tuhan sehingga anak cucunya tidak ada yang minta-minta, kemudian juga mempunyai kelimpahan dalam pengampunan dalam 1korintus 13: 4-5 dan dalam efesus 4 : 31-32 Sega kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang diantara kamu, demikian pula segala kejahatan. 32 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.

Ada 2 (dua ) Pesan Natal tahun 2010 ini yang perlu mendapat perhatian bagi kita semua untuk menyambutnya;

Natal yang pertama
Adalah menyambut kelahiran Yesus Kristus anak Allah, yang terlahir melalui anak manusia sebagai Raja Damai yang juga sebagai Imam besar. Seluruh umat didunia datang menyambut kelahiran dengan materi yaitu dengan membawa Emas, Perak Mur dan Kemenyan dimana manusia jaman sekarang mengimplementasikannya dengan materi seperti menyediakan berbagai macam kue atau makanan dan minuman, setiap keluarga disibukan untuk menyiapkan baju/ pakaian baru, sepatu baru saling memberi hadiah/ kado atau bingkisan ke sesama manusia apakah itu sanak family/ keluarga, teman/ sahabat, tetangga , menghias dan menata ruangan yang akan digunakan untuk menyambut dengan suasana yang gemerlapan, rapi dan indah pada setiap sudut ruangan.

Natal yang kedua
Terkesan Yesus Kristus sudah Dewasa dan seterusnya kita sambut bukan lagi dengan materi tetapi sesuai dengan kehendak Yesus Kristus itu sendiri yaitu dengan :
1. Hati yang sudah diperbaharui artinya kita tinggalkan sifat manusia lama yang bermuara kepada duniawi atau sifat kedagingan sehingga ada proses perubahan dan ada pertobatan untuk percaya dan setia kepada Yesus Kristus karena Yesus adalah jalan kebenaran dan hidup serta Yesus dilahirkan untuk menyertai orang percaya, orang percaya kepada Yesus adalah orang yang mau menyangkali dirinya serta mau memikul salib Yesus dan mengikuti jalan salib.
2. Iman yang sudah teruji, adalah orang yang mengerti tentang firman Tuhan dan mau melakukannya, kita ditakdirkan sebagai pemenang dalam rohani oleh sebab itu mari kita pelihara iman kita sampai akhir hidup karena dengan iman yang terpelihara akan mempengaruhi pembentukan rohani kita. Sebab semua orang yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia yaitu Iman kita 1 Yohanes 5 : 4, dan yang terdapat dalam pembacaan firman Tuhan dalam mateus 7 : 25-27, Yohanes 16 : 33, Roma 10 : 4, 1 Petrus 3 : 12.
3. Tangguh dalam menghadapi Pencobaan, Kita harus Optimis karena - Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai ia akan memberikan kepadamu jalan keluar sehingga kamu dapat menanggungnya ( 1 Korintus 10 : 13 ),dan setiap pencobaan datang kita tanggapi dengan Positif- kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah Roma 8 : 28. Tidak hanya cukup dengan itu kita harus aktif dalam menghadapi setiap pencobaan yang datang seperti yang Yesus ajarkan dalam Yohanes 11 : 4,40 kata Yesus penyakit itu tidak akan membawa kematian , tapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan. 40 Jawab Yesus “ Bukankah sudah Kukatakan kepadamu : Jikalau engkau percaya engkau akan melihat Kemuliaan Allah ?”.

Tahun ini Firman Tuhan katakan Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang kedalam dunia, Tuhan Yesus adalah terang dunia yang bercahaya dan mampu menembus kegelapan dunia dan harapan Yesus melalui peristiwa Natal tahun ini bahwa terang itu adalah iman kita yang dapat menerangi hidup kita dan cahaya terang hidup kita dapat menerangi kehidupan disekeliling kita dimana kita tinggal, kita beraktivitas atau bekerja apapun pekerjaan kita dengan tidak memandang status kehidupan kita apakah itu tua muda remaja , anak-anak laki-laki ataupun perempuan yang kaya atau miskin.

Natal yang sesungguhnya adalah berbicara tentang Reconsiliasi yang artinya menjalin hubungan yang sehat antara manusia dengan menusia dan manusia dengan Tuhan yaitu Tuhan Yesus yang merupakan suatu ajang untuk menjalin hubungan yang begitu harmonis antara manusia dengan manusia dan manusia dengan Yesus Kristus, mari kita sikapi suasana Natal tahun ini sebagai alat untuk menjalin hubungan yang harmonis bagi keluarga dan saudara kita, bagi sahabat-sahabat kita dengan terlebih dahulu saya menyampaikan suatu permohon maaf jikalau selama saya menulis terdapat kesalahan atau menyinggung perasaan atau tidak sesuai dengan harapan akhirnya saya sekeluarga mengucapkan “ Selamat Hari Natal 2010 dan menyongsong Tahun Baru 2011 Tuhan Yesus memberkati”.
Bapa, ajar kan iman kami selalu tumbuh didalam engkau dan tidak hanya mampu tumbuh bahkan hidup kami dimampukan untuk bisa bercahaya dalam menerangi kehidupan disekeliling kami. Roh Kudus mari lembutkan hati kami ketika proses itu ada didalam kehidupan kami serta perlengkapi hidup kami dengan karunia-karunia baru dari pada-Mu biarlah hidup kami Engkau pakai sebagai alat untuk melayani pekerjaan-Mu ya Bapa , hanya didalam Yesus kami berdoa dan berharap. Amin

Kamis, 16 Desember 2010

GEREJA PPIK , BAGAIMANA MENJAWAB TANTANGAN ZAMAN ? ( oleh Markus Kanoh )

Pengantar

Beberapa waktu yang lalu sdr. Ir. Sudarmo Bahari, mengirim SMS juga melalui pesan FB kepada saya dengan permintaan agar saya ikut membuat sebuah tulisan tentang pengalaman selama pelayanan di GPPIK. Terus terang saya tidak punya banyak pengalaman ataupun dokumen tertulis apapun untuk memenuhi permintaan itu, sehingga untuk bahan tulisan ini sangat bergantung pada ingatan atas beberapa peristiwa yang telah terjadi puluhan tahun yang lalu. Untuk itu saya harus memaksa diri memutar ulang rekaman kejadian – kejadian yang pernah saya lihat dan alami dimasa itu. Mudah-mudahan bermanfaat.

Gereja PPIK ada- sebagai buah tangan dan doa misi RBMU ( Region Beyond Missionary Union ). Para misionaries yang berasal dari negara Canada, Amerika Serikat dan Australia dan mungkin juga ada dari negara lain, telah bekerja selama bertahun-tahun, meninggalkan negerinya yang kaya raya untuk hidup dan tinggal di Kalimantan Barat yang saat itu ( tahun 1950- an ) masih dalam keadaan yang serba susah. Kesulitan terbesar saat itu adalah buruknya transportasi dan komunikasi, jalan raya rusak parah, hubungan telpon,radio komunikasi belum ada. Demikian pula dengan kondisi sosial - ekonomi rakyat Indonesia pada umumnya dan Kalimantan Barat khususnya, miskin dan masih terbelakang. Kondisi itu tentulah menjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang terbiasa hidup dilingkungan yang bersih,sehat dan berkecukupan. Belum lagi masalah kesehatan dan kebersihan lingkungan, makanan yang berbeda dengan kebiasaan mereka serta kebudayaan yang berbeda pula. Kita tidak dapat membayangkan pengorbanan dan jerih payah mereka para misionari ini pada saat pertama kali menginjakkan kakinya di pulau Kalimantan ini.
Tetapi syukur kepada Tuhan kita Yesus Kristus bahwa dengan pertolongan dan penyertaan Roh Kudus, mereka dimampukan melewati masa-masa sulit itu dan berhasil bersama-sama dengan orang-orang tua kita mendirikan Gereja Tuhan yang saat ini dikenal dengan Gereja Persekutuan Pemberitaan Injil Kristus disingkat GPPIK.

Peranan dan Tantangan
Gereja walaupun sebagai sebuah institusi agama Kristen tidak bisa lepas dari pengaruh- pengaruh lingkungannya sesuai dengan situasi dan kondisi saat itu, baik bersifat positip dan membangun maupun yang bersifat negatif dan merusak. Dengan perkataan lain mau atau tidak mau gereja akan bersentuhan dengan lingkungannya. Apalagi dalam dunia yang semakin maju ini, baik dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi maupun dalam keterbukaan informasi yang tidak mungkin dibendung, maka gereja harus bisa mengambil posisi yang benar agar tidak terjadi benturan yang tidak perlu tetapi sebaliknya mampu menjadi garam dan terang bagi dunia sekitarnya. Gereja harus siap menghadapi situasi itu ,antara lain melalui pengajaran yang sehat dan benar, kedisiplinan , keberanian untuk menyatakan kebenaran serta kepedulian /empati terhadap mereka yang bermasalah. Pengajaran yang benar sesuai dengan Firman Tuhan diperlukan guna menghadapi gempuran pengajaran sesat yang semakin berkembang dewasa ini. Kedisiplinan yang teguh untuk menghadapi gejala pragmatisme yang semakin mempengaruhi gereja. Berani berkata ya terhadap yang benar dan tidak terhadap yang salah harus terus dikumandangkan dalam dunia yang serba terbalik. Kepedulian terhadap mereka yang tergolong marjinal dan terjatuh dalam berbagai permasalahan sosial agar tidak merasa ditinggalkan sendirian sehingga mencari jalan keluar sendiri atau bahkan meminta bantuan kepada pihak luar. Kondisi seperti ini harus menjadi perhatian serius dari gereja dalam hal ini para pemimpinnya.

Sekitar tahun 60 - 70-an seingat saya, suatu pemandangan yang lazim dalam sebuah kebaktian umum digereja seseorang maju kedepan mimbar dan dengan wajah sendu dan tangis yang tertahan bersaksi mengaku didepan sidang jemaat bahwa ia telah berbuat dosa dan bersalah karena melakukan perbuatan yang bertentangan dengan Firman Tuhan dan tata gereja. Perbuatan yang biasanya dianggap sebagai pelanggaran terhadap tata gereja saat itu seperti berjudi, minum minuman keras, balenggang, penyembahan berhala, baik yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung karena tergabung dalam komunitas / kampung baik terang-terangan maupun yang tersembunyi.
Pengalaman saya selama menjadi Sekretaris Umum BPP, dalam rapat-rapat atau dalam sidang umum GPPIK juga sering terdengar pertanyaan atau bahkan perdebatan yang berkaitan dengan bagaimana caranya menghadapi anggota jemaat yang terlibat dalam penyembahan berhala, bagaimana menghadapi kampung yang melaksanakan balala’ , bagaimana menyelesaikan perkawinan antara yang Kristen dan animisme, masalah anggota gereja yang ikut balenggang, bagaimana sikap jemaat terhadap pesta babalak atau sunatan dll. Saya berpandangan bahwa dimasa itu gereja memang sedang bergumul dengan masalah – masalah tersebut serta berupaya mencari jawabannya sesuai dengan Firman Tuhan dan Tata Gereja. Saya tidak tahu apakah pemandangan itu masih bisa kita temui saat ini dilingkungan GPPIK. Mungkin saja sudah tidak ada lagi karena kita semakin toleran dan longgar dengan masalah-masalah moral dan etika terkait dengan kebebasan dalam pergaulan yang semakin luas dan terbuka dengan dunia luar. Keprihatinan dan pergumulan gereja kita mungkin bukan disana lagi, tetapi dibidang lain seperti masalah bagaimana menangkal pengajaran sesat, bagaimana menjawab pertanyaan tentang doktrin,bagaimana menghadapi penyalah gunaan narkoba, kenakalan remaja, premanisme dan masalah masalah sosial lainnya.

Hal lain yang sering menimbulkan permasalahan dalam pelayanan adalah mutasi atau pemindahan pelayan atau gembala dari satu jemaat ke jemaat yang lain atau dari satu daerah pelayanan ke daerah pelayanan lain ( GPPIK dulu dibagi atas Daerah I s/d Daerah V ). Dalam setiap Sidang Umum selalu ada keputusan mutasi, baik oleh permintaan yang bersangkutan ataupun untuk mengisi kekosongan disalah satu jemaat atau pertimbangan lain lain. Dalam hal ini timbul permasalahan dalam implementasi keputusan misalnya bagaimana masalah penggajian, biaya pindah,perumahan dan sebagainya. Permasalahan ini timbul karena pemindahan atau pertukaran pelayan belum disertai dengan perencanaan yang matang, bahkan kadang-kadang usulan baru muncul disaat sidang umum sehingga keputusan diambil tanpa konsultasi yang mendalam. Akibatnya jemaat penerima tidak mengerti apa yang harus mereka lakukan dan jemaat yang ditinggalkan tidak bisa berbuat apa-apa.

Sampai dengan sekitar tahun 1970-an, anggota gereja PPIK yang mencapai tingkat pendidikan S1 sangat jarang atau boleh dikatakan belum banyak. Dapat dibayangkan bagaimana kualitas SDM warga gereja dan pemimpin gereja dikala itu. Yang bergelar sarjana teologia saya rasa belum ada. Menjadi pergumulan dan diskusi panjang yang melelahkan dalam rapat rapat Badan Pimpinan Pusat dan sidang umum, tentang bagaimana agar kualitas SDM para pelayan Gereja ( Gembala Sidang ), guru Sekolah Alkitab Berea, guru SD dan SMP bisa ditingkatkan. Caranya harus ada terobosan untuk mengirim putra/ putri terbaik gereja untuk mendapatkan pendidikan diluar pulau Kalimantan yaitu dengan mengirim calon calon hamba Tuhan kuliah diluar daerah atau di pulau jawa. Sementara itu keinginan dan cita-cita tidak sejalan dengan kemampuan keuangan gereja/organisasi. Dukungan badan missi RBMU juga tidak seperti yang diharapkan, padahal harapan terbesar ditaruh diatas pundak mereka. Yang menjadi pertanyaan saya saat itu apakah RBMU memang tidak memiliki sumber dana yang cukup untuk memberikan bantuan keuangan / bea siswa, atau kurang yakin dengan kemampuan putera daerah atau memang tidak sejalan dengan visi / misi mereka. Karena setiap kali membicarakan masalah sekolah tidak pernah tuntas dalam hal pembiayaannya. Saya rasa disisi keuangan /finacial gereja inilah menjadi tantangan tersendiri bagi setiap Ketua Umum yang terpilih dalam Sidang Umum. Pengurus BPP selalu berupaya bagaimana caranya agar gereja mampu mandiri dalam masalah keuangan. Bukan hanya untuk mendukung program program kerja, tetapi juga untuk kegiatan rutinpun mengalami kesulitan. Beberapa jemaat lokal yang dianggap memiliki potensi saat itu misalnya, gereja Anik, Ansang dan Pontianak pun belum bisa menjadi tumpuan karena merekapun harus berjuang untuk membiayai dirinya sendiri.

Sebagaimana diketahui bahwa sebagian besar warga gereja PPIK adalah petani/peladang yang sangat memprihatinkan kondisi ekonomi rumah tangganya. Jangankan untuk biaya sekolah bahkan untuk hidup se hari-hari pun susah. Hal ini berkaitan dengan kondisi perekonomian negara saat itu memang kurang baik ditambah lagi sarana perhubungan yang rusak. Hampir-hampir tidak ada hubungan dagang yang lancar antara desa dan kota. Harga komoditi pertanian sangat rendah tetapi sebaliknya harga barang konsumsi sandang pangan dari kota mahal, sehingga tidak berimbang. Komoditi yang dapat dijual dan menghasilkan uang satu-satunya adalah karet, sedangkan komoditi lainnya hampir-hampir tidak ada pasarnya. Kemakmuran akan sedikit terasa jika musim tengkawang tiba. Orang kampung tua muda besar kecil bisa pegang uang, bisa beli baju dan celana bahkan pasang gigi emas.tetapi itu hanya sekejap saja. Paling lama tiga bulan dan sesudah itu kembali kepada keadaan semula.
Bersyukurlah sekarang ini bahwa tingkat perekonomian dan kualitas SDM warga gereja maupun para pemimpin gereja sudah diatas rata-rata. Keperluan sandang pangan sudah terpenuhi. Memiliki kendaraan roda dua maupun roda empat bukan suatu kemewahan lagi. Gelar sarjanapun bukan suatu hal yang langka lagi. Tidak sedikit yang memegang jabatan di Instansi Pemerintahan dan juga sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Profesi sebagai Pegawai Negeri dan berkarir di swastapun sudah cukup banyak. Semuanya itu harus disyukuri sebagai sebuah karya nyata dan pembelaan Tuhan bagi Gereja PPIK.

Kalau kita menoleh kebelakang, salah satu upaya nyata para pendiri gereja PPIK adalah keberaniannya untuk mendirikan sekolah rakyat / dasar di Anik pada sekitar tahun 1950 an. Keberanian ini patut dicatat dengan tinta emas mengingat saat itu sumber daya manusia yang ada sangat terbatas atau bahkan tidak ada, namun memiliki keberanian untuk menjadi pengajar alias guru. Kepada mereka yang telah berupaya sedemikian rupa walau dalam segala keterbatasan saat itu patut diberi acungan jempol. Hasilnyapun telah dapat dinikmati saat ini, karena tanpa keberanian apa jadinya GPPIK saat ini. Sayangnya sejalan dengan perkembangan zaman yaitu dibukanya sekolah dasar inpres oleh pemerintah sekitar tahun 70-an maka sekolah dasar GPPIK turut pudar walaupun dibeberapa tempat tetap hidup. Untuk menangani masalah pendidikan ini Gereja PPIK membentuk sebuah badan yang disebut Badan Pendidikan yang selanjutnya dibentuk sebuah yayasan pendidikan. Dalam segala keterbatasan itu sejarah tidak bisa dipungkiri dan telah terukir secara khusus dalam kiprah GPPIK sebagai bagian dari pelayanannya.

Terobosan kedua adalah membuka sekolah Alkitab Berea di Ansang – Darit. Pembukaan sekolah Alkitab bukanlah hal yang mudah. Pertama masalah tenaga pengajar. Kedua sarana dan prasarana. Belum lagi pendanaannya. Dalam segala keterbatasan juga sekolah Alkitab Berea dapat survive hingga saat ini dengan tetap menunjukan eksistensinya ditengah kepungan bermacam jenis pendidikan teologia yang menawarkan kemudahan – kemudahan antara lain bea siswa dan tentunya gelar. Dalam hal ini patut diingat jasa dan pengabdian hamba Tuhan yang setia seperti Pdt. E. R. Warkentin dan Nyonya, Nn Shelly, Nn G. Lima, dll serta beberapa nama lainnya yang tidak kenal lelah terus berjuang untuk memajukan sekolah Alkitab Berea baik sebagai pengajar maupun sebagai penyandang dana. Dari hasil didikan mereka lahir beberapa pengajar seperti Pdt. Paul Nyerom dan Isteri, Pdt. Kornelius Atok, Pdt.Nyangkui, Pdt. Napi Gading,Pdt. Otto Kanoh dll ( mohon maaf tidak semua nama disebutkan ).

Berani melangkah.
Suatu hal yang saya ingat adalah semangat beberapa pendeta misi RBMU untuk membuka daerah-daerah pelayanan baru, khususnya ditempat yang sulit dijangkau dan masih tertinggal seperti Sempatung, Tengon, dan kampung-kampung di wilayah kecamatan Air Besar. Kampung – kampung itu hanya dapat dijangkau dengan jalan kaki atau perahu. Sepeda motor masih merupakan barang langka. Terus terang saya tidak mengetahui lagi bagaimana perkembangan pelayanan di daerah itu saat ini.Mudah-mudahan terus berlanjut bahkan berkembang dengan baik. Disamping itu juga diwacanakan untuk merambah ke wilayah perkotaan seperti Pontianak, Mempawah, Ngabang bahkan diluar Pulau Kalimantan.

Bermula dari keprihatinan para Ketua-ketua Daerah tentang nasib siswa – mahasiswa warga GPPIK yang sedang bersekolah di kota Pontianak. Para siswa / mahasiswa ini terpaksa tinggal menumpang dengan orang lain. Dari sini timbullah ide untuk membangun asrama siswa – mahasiswa di kota Pontianak dengan tujuan agar mereka dapat belajar dengan tenang dan sekaligus terbina kerohaniannya. Berkat perjuangan yang gigih dari Badan Pimpinan Pusat dan Pengurus Daerah serta dukungan dari badan misi RBMU maka berdirilah Asrama Siswa” – Mahasiswa GPPIK ‘ GAMALIEL ‘ yang terletak di Jalan Nurali No. I Pontianak. Dari sinilah cikal bakal kiprah Gereja PPIK di kota Pontianak sebagai ibu kota provinsi Kalimantan Barat. Sebagai pembina kerohanian siswa mahasiswa di Asrama Gamaliel beberapa nama patut diingat seperti Sdr. Peter Lehon, Sdr. Mahidin, Sdr. Sukardi , Pdt. OP Nyheim & Nyonya dll.
Begitu pula Guest House RBMU dijalan Fatimah no 7 pontianak juga sebuah monument bersejarah adanya GPPIK di pontianak. Rumah ini boleh dikatakan markas kecil bagi kaum muda/i GPPIK yang sedang belajar di kota pontianak. Berkumpulnya kaum muda disini tentunya dengan berbagai motivasi sebagai anak muda tentunya, namun satu hal yang pasti bahwa berkumpulnya kaum muda GPPIK disini merupakan satu unit persekutuan yang selalu hadir dalam membangun dan membina kerohanian kaum muda/i dengan diadakannya persekutuan dan kebaktian yang dipimpin oleh Pdt. Olav P Nyheim dan Nyonya.

Sejalan dengan kebutuhan yang semakin terasa karena bertambahnya warga gereja PPIK di kota Pontianak, baik oleh siswa – mahasiswa maupun mereka yang telah bertempat tinggal dikota pontianak karena pekerjaannya, maka diwacanakan adanya sebuah rumah ibadah yang permanen dan memenuhi syarat. Singkat kata maka berdirilah Gereja PPIK di kota Pontianak yang terletak di jalan WR Supratman. Gereja dibangun diatas tanah bekas kuburan warga tionghoa. Peresmian Gereja dilaksanakan oleh Walikota Madya Pontianak waktu itu bapak Madjid Hasan. Gembala jemaat pertama adalah Pdt. Paul Nyerom K. Namun dalam perkembangan selanjutnya sampai dengan saat ini baru ada satu jemaat tambahan yaitu jemaat di Siantan.Bandingkan dengan jemaat GKII yang relatif muncul belakangan, sampai saat ini telah berhasil mendirikan tujuh jemaat di kota Pontianak ( http.// gkii-maranatha blogspot.com ).

Bagaimana kedepan.
Sebagaimana telah disebutkan didepan bahwa gereja sebagai sebuah lembaga kerohanian kristen, tidak bisa lepas dari pengaruh dunia sekitarnya. Gereja seolah-olah dikepung oleh bermacam-macam tantangan yang memaksanya untuk terus berjaga-jaga agar tidak larut. Bagaimana jadinya jika sebuah kapal yang sedang dalam pelayaran menuju kesuatu tempat dimasuki oleh air laut dan tanpa terasa hampir tenggelam. Tantangan yang dihadapi semakin banyak dan berbagai ragamnya antara lain :

Dewasa ini banyak pengajaran yang menentang ke Kristenan dengan menggunakan Alkitab yang sama. Pengajaran yang meragukan ke Tuhanan Yesus Kristus ( lihat Ellen Kristi, Bukan Allah Tapi Tuhan, Borobudur Indonesia Publishing,2008 ), diketemukannya berbagai Injil palsu seperti Injil Thomas, Injil Yudas, Injil Barnabas, saksi jehovah,pengajaran yang meragukan Alkitab sebagai Firman Allah ( Jesus Seminar ) serta ditumbuhkannya pengaruh unsur-unsur budaya lokal didalam kekristenan , praktek-praktek perdukunan terselubung dengan berkedok agama kristen, dll.
Tayangan televisi dalam sekejap bisa menampilkan kejadian apapun yang nun jauh disana bahkan tempat yang tidak kita kenal sekalipun. Keterbukaan ini membawa konsekuensi tersendiri bagi gereja dewasa ini. Kejahatan ditayangkan dan dikomentari secara lugas dan terang-terangan.
Penyalah gunaan narkoba semakin merajarela, hidup mewah dan konsumtif dipamerkan secara terbuka, kegandrungan yang berlebihan pada berbagai jenis olah raga, aksi terorisme diperlihatkan secara detail, pergaulan bebas ditayangkan dari pagi hingga malam setiap hari.

Perkawinan campuran bukan suatu yang aneh lagi. Perkawinan antar suku ,antar agama yang berbeda banyak terjadi dan memberi goncangan tersendiri pula bagi warga gereja. Penyalah gunaan narkoba bahkan sudah merambah kedesa-desa, penyakit AID diderita oleh kaum muda diusia produktif, pengangguran terbuka maupun tersembunyi yang dialamai oleh anak muda terdidik, kriminalitas terjadi dimana-mana, bangkitnya animisme berselubung kebudayaan, dan lain sebagainya menuntut perhatian kita semua.

Disamping pengaruh negatif juga ditemui pengaruh positip seperti gaya liturgi dan ibadah yang dibawa oleh gereja – gereja aliran pantekosta / kharismatik yang hidup dan meriah, di iringi dengan peralatan musik lengkap dan nyanyian-nyanyian yang ringan dan meriah. Begitu pula pola ibadah dengan pujian dan penyembahan yang hidup dan gembira memberikan nuansa baru bagi suasana peribadatan yang dulunya terkesan monoton dan kaku kepada suasana yang meriah dan hidup. Siaran televisi juga menanyangkan hal hal positip seperti kebaktian kebangunan rohani dan pelayanan rohani oleh pendeta – pendeta yang dipakai oleh Tuhan dengan pengajaran yang membangun iman serta menampilkan mujizat dan kuasa Tuhan.

Penutup
Sebagai akhir dari tulisan ini saya ingin mengutip satu ayat dari Firman Tuhan yang terdapat dalam Kolose 3 : 17 ; Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan dan perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus,sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita. Amin -- Tuhan Yesus Memberkati.

Banjarbaru, Desember 2010.

Kamis, 02 Desember 2010

AKAR KEPAHITAN oleh : Bambang WA

Ibrani 12 : 15 “ Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan mencemarkan banyak orang”.
Yang paling berat dalam hidup ini adalah hidup tanpa masalah, kita dekat dengan Allah-pun tidak berarti bahwa hidup kita tanpa masalah namun hidup dekat dengan Allah berarti menang dan bersuka cita ditengah masalah.
Supaya kita tidak hidup dalam kepahitan
1. Jangan melupakan nasehat Tuhan.
2. Jangan menganggap enteng ntentang didikan Tuhan.
3. Jangan putus asa bila diingatkan.
4. Tuhan Yesus akan membentuk atau mengajar/ mendidik orang-orang yang dikasihinya untuk merubah prilaku/ watak / karakter kita janji Tuhan dalam Wahyu 3 : 10 Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk bertekun menantikan Aku, maka Akupun melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk dicobai mereka yang diam dibumi. 11 Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu. Demikian juga firman Tuhan dalam Yermia 1 : 7 “Janganlah katakan : Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Ku-utus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan”. Bapa sudah memilih saudara dan saya sebagai orang-orang pilihan, hal ini sungguh luar biasa.
5. Tuhan Yesus akan menyerahkan dan mengajar terhadap orang-orang yang dikasihi dan diakui sebagai Anak-Nya .

Penyebab Kepahitan
1. Harapan-harapan yang tidak terpenuhi sebagaimana dalam Yakobus 4 : 2 “ Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh, kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa “.
2. Ketersinggungan yang tak terselesaikan menusuk sampai kehati baca dalam Matius 5 : 25 “ Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia ditengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan kedalam penjara ”.
3. Adanya kemarahan yang berkepanjangan.
4. Karena kegagalan dalam mengampuni.
5. Kegagalan dan kekecewaan hati karena diperlakukan tidak adil.
6. Karena hak-haknya diambil oleh orang lain atau saudara sendiri.
7. Bersekutu dengan orang-orang yang mengalami kepahitan, dan masih banyak lagi penyebabnya.

Saudara, engkau adalah orang yang berharga dimata Tuhan, Tuhan itu maha pengasih, Bapa itu maha pengapun karena Bapa lebih dahulu mengasihi kita.
Bagaimana cara menanggulangi apabila kepahitan itu sudah ada dalam kehidupan kita :
1. Ambil tindakan secepatnya, kita baca dalam 1 Korintus 13 : 4-5 “ Kasih itu sabar; kasih itu murah hati ; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. 5 Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain”.
2. Melakukan pertobatan dengan bersungguh-sungguh, 1 Yohanes 1 : 9 “ Jika kita mengaku dosa kita, maka ia adalah setia dan adil, sehingga ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan”.
3. Kita bersedia mengampuni , sebagaimana dalam firman Tuhan yang terdapat di Efesus 4 : 31-32 “Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang diantara kamu, demikian pula segala kejahatan. 32 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni , sebagaimana Allah didalam Kristus telah mengampuni kamu “.
4. Mereconsiliasikan kepahitan yang artinya menjalin hubungan yang lebih sehat antara manusia dengan manusia oleh sebab dan akibat yang menjadikan akar kepahitan dan kepada Bapa melalui anaknya Yesus Kristus sehingga terjalin hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan Yesus.
5. Punya sikap positif thinking rohani sebagaimana firman Tuhan yang terdapat dalam 2 Korintus 12 : 9-10 demikian firmanya 9. Tetapi jawab Tuhan kepadaku “ Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna”. Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. 10 Karena itu aku senang dan rela didalam kelemahan, didalam siksaan, didalam kesukaran, didalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
6. Pakai kuasa Allah untuk menjaga keutuhan keluarga kita, rumah kita, pekerjaan kita agar apa yang kita kerjakan atau kita perbuat berkenan dihadapan Allah sehingg semua yang kita kerjaklan diberkati dan berhasil.
7. Jangan bersekutu dengan kepahitan artinya kita tidak diperkenankan kumpul-kumpul sesame manusia yang mengalami kepahitan sehingga saling curhat atas masing-masing pengalaman kepahitan sehingga akan mengakibatkan kepahitan yang lebih hebat lagi.
8. Kita harus menjaga Hati dalam Amsal 4 : 23 “ Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan”.
9. Kamu juga harus sabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat! Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri diambang pintu. Yakobus 5 : 8-9 Amin.
Tuhan memberkati.

Senin, 15 November 2010

LIKA LIKU STUDY BANDING

Seorang teman mantan pegawai negeri sipil didaerah, bercerita pernah merasakan keinginan yang kuat untuk bisa ikut dalam sebuah study banding yang dilaksanakan oleh instansi tempat nya bertugas atau instansi dimana ia memiliki hubungan kerja. Keinginan yang begitu kuat itu bukan karena ingin memperoleh tambahan pengetahuan untuk diterapkan dalam tugas nantinya, tetapi lebih disebabkan oleh keinginan untuk melihat negeri orang dan menikmati fasilitas yang belum pernah dinikmatinya seperti naik pesawat terbang, menginap dihotel berbintang, minum dikafe atau makan direstoran mewah dan hiburan – hiburan yang belum pernah dirasakannya.
Hasrat besar PNS itu juga rupanya ada didalam diri anggota Dewan Perwakilan Rakyat baik pusat maupun daerah yang sebenarnya adalah orang-orang yang telah memiliki tingkat hidup diatas rata rata PNS dan rakyat kebanyakan. Namun gejolak untuk bisa jalan jalan keluar daerah atau keluar negeri cukup besar karena inilah kesempatan baik yang harus dimanfaatkan dengan sebaik baiknya. Siapa yang bisa menjamin kalau dalam pemilihan mendatang bisa duduk lagi dikursi nan empuk itu. Jadi mumpung ada kesempatan, maka baiklah waktu yang ada ini digunakan untuk berpiknik ria dinegeri seberang yang mungkin tidak ada lagi kesempatan dimasa datang.
Penyakit study banding yang menghinggapi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD ) dibungkus alasan formal ingin menggali pengalaman Pemda lain dalam mengelola sesuatu objek misalnya pengelolaan perparkiran, taman kota, kebersihan kota, pasar rakyat,atau pariwisata dan banyak objek lainnya, maka disusunlah sebuah rencana study banding misalnya ke Jogja atau Bali atau Bandung, Jakarta,Manado,Medan,Padang,Balikpapan dan sebagainya. Yang menjadi tanda tanya kenapa objek study banding anggota DPRD atau pun aparat Pemda lebih suka memilih jogja, bali,Jakarta,bandung untuk study banding. Apakah memang kota atau Pemda setempat memang memiliki kelebihan yang patut jadi acuan ? Jawaban sementara adalah karena kota kota itu mempunyai daya tarik tersendiri. Misal Bali karena terkenal dengan objek wisatanya . Jakarta atau Bandung dipilih karena kedua tempat itu sesak dengan tempat hiburan pemuas mata dan telinga atau yang lainnya. Pendek kata study banding adalah alasan yang tepat untuk melihat dan sekaligus menikmati apapun yang bisa dengan gratis karena dibekali oleh Negara atau Daerah. Begitu pula dengan anggota DPR pusat, study banding keluar negeri tentu memilih kota atau Negara – Negara yang hebat walaupun tidak sesuai dengan objek study banding.
Itulah sebabnya jika tugas pokok sudah dapat dilaksanakan misalnya pertemuan singkat dengan Pemda atau Instansi terkait dengan objek study banding yang mungkin sekitar 2 – 3 jam pertemuan, maka bak panah lepas dari busurnya. Masing masing personil mulai mencari informasi tempat mana yang layak untuk dikunjungi, baik sendiri sendiri maupun berkelompok dua tiga orang yang sama seleranya. Tidak heran ketika kembali kehotel dengan segera jemputan taksi menempati posisi di halaman hotel dan kemudian membawa anggota study banding kemanapun mereka kehendaki.
Bagaimana nasibnya dengan materi study banding? Ah itu mudah saja, minta brosur dan peraturan yang ada atau buku buku yang kebetulan sudah diterbitkan oleh instansi tertentu dan serahkan kepada ketua tim untuk dibawa pulang. Nanti untuk pembuatan laporan sudah ada formatnya, tinggal isi sesuai dengan kebutuhan oleh stap yang kebetulan juga ikut study banding. Tentunya stap akan sangat senang jika dibawa study banding karena ia juga punya selera yang mirip atau sudah dibentuk seleranya sama dengan para anggota dewan tersebut.
Laporan tinggal laporan, bisa diarsipkan dengan baik, foto foto dokumentasi pertemuan sejenak itupun diarsipkan dengan baik yang isinya sudah bisa diduga, yaitu foto sambutan ketua tim / rombongan, sambutan tuan rumah, penyerahan cindera mata dan satu dua foto pembicara saat diskusi / pertemuan dilaksanakan.
Apakah hasil study banding bisa diterapkan ? sebenarnya ada yang bisa tetapi banyak yang tidak bisa karena memang situasi dan kondisi, berbeda baik social, fisik,ekonomi dan budaya atau sumberdaya lainnya. Akhirnya study banding tinggal study banding, dan ada kemungkinan study banding yang sama (misalnya perparkiran ) dengan tempat yang sama akan dilakukan lagi oleh komisi atau fraksi lain di Dewan tersebut, Cuma dibedakan dalam stressing atau titik perhatiannya. Kalau fraksi yang satu dari sudut pendapatan untuk mengisi kas daerah tetapi fraksi yang satunya mengenai pertisipasi swasta dalam pengelolaan perparkiran. Untuk objek yang tumpang tindih ini, tidak ada yang terlalu peduli karena yang penting bukan tujuannya tetapi efek sampingnya.
Lalu bagaimana dengan anggaran, apakah daerah atau pemerintah meyediakan dana untuk memenuhi semua kebutuhan perjalanan study banding ini ? Secara normative sudah terpenuhi, misalnya tiket pesawat pp, taksi airport – ke kota pp, biaya penginapan hotel, uang harian atau lumpsum. Tapi itukan jumlahnya tidak seberapa, sedangkan untuk biaya hiburan tidak tersedia. Lalu bagaimana menyikapinya? Yang paling sederhana adalah mengajak partner setiap komisi atau fraksi untuk ikut study banding. Setiap partner yaitu instansi pemerintah, swasta atau BUMN/D diminta partisipasi untuk membantu keberangkatan rombongan sudy banding. Jumlahnya bisa dirundingkan sesuai situasi dan kondisi instansi yang bersangkutan. Untuk partner kerja, bisa ikut dalam study banding atau bisa juga tidak ikut, tergantung pimpinan masing masing.
Begitulah ceritanya, sehingga tidak heran ditengah tengah masyarakat terdengar kencang suara suara menentang study banding yang dilakukan oleh anggota dewan, baik pusat maupun daerah karena memang lebih banyak sia sia daripada hasil yang diperoleh. Hasil disini dalam pengertian untuk meningkatkan kemakmurann rakyat,bukan kemakmuran anggota dewan.
Akhirnya semua terpulang kepada hati nurani para pemimpin kita, apakah mereka masih memilikinya atau sudah menutupnya sehingga tidak ada rasa lagi walaupun ditusuk dengan bambu runcing sekalipun. Ya itu lah Indonesiaku saat ini.

Sabtu, 13 November 2010

JANDA YANG GIGIH, HAKIM YANG TIDAK BENAR

Pembacaan : Lukas 18 : 1 – 8
Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Kata-Nya: "Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun. Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku. Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun, namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku." Kata Tuhan: "Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu! Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"

Pertanyaan :
1. Siapakah sesungguhnya janda yang dimaksudkan oleh Tuhan Yesus dalam perumpamaan ini ?
2. Mengapa janda ini perlu bersikap gigih atau tidak berputus asa ?
3. Apa makna rohaninya ?

Pembahasan
Hidup kita didunia ini tidak ubahnya seperti seorang janda yang penuh dengan segala kesusahan. Terkadang kita tidak mampu menyelesaikan sendiri persoalan hidup ini dan saking beratnya bisa membuat kita putus asa.

Janda ini melambangkan kehidupan orang percaya yang harus setia dan tekun dalam berdoa kepada Bapa diSurga. Ketekunan dan kesetiaan dan kesungguhan sangat dituntut oleh Tuhan untuk mengetahui sebesar apa ketergantungan kita kepada Tuhan.Karena justru dalam kelemahan kitalah maka kekuatan Allah menjadi nyata. Seringkali kita dalam berdoa hanya sekadarnya saja, sepintas lalu, giat sebentar kemudian bosan.
Teladanilah sikap janda ini yang walaupun tahu hakim didunia ini bisa bertindak sewenang-wenang tetapi karena kegigihannya akhirnya perkaranya dimenangkan oleh hakim tersebut. Apatah lagi Bapa kita yang diSurga, Allah yang Maha mengasihi pastilah akan mendengar dan menjawab segala seru doa kita, asalkan sesuai dengan kehendakNya.

Kesimpulan
Lukas 7:7 - 8
"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.

Kamis, 11 November 2010

POHON MENJADI TERKENAL KARENA BUAHNYA

Tetapi jika harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah (Filipi 1 :22)

1. Firman Tuhan sekilas nampak sederhana tetapi kalau konsekwen dilakukan maka Firman Tuhan itu akan menjadikan seseorang bertumbuh dalam iman.
Pertumbuhan disini diukur oleh buah yang dihasilkan , Buah dimaksud adalah Buah-buah Roh Demikian firman Tuhan “ Tetapi buah Roh ialah Kasih, Sukacita, Damai sejahtera, Kesabaran, Kebaikan, Kesetiaan, Kelemah lembutan, Penguasaan diri Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. “ (Galatia 5 : 22-23)

1) K A S I H adalah Kekuatan dari Tuhan untuk :
a. Memahami dan mengenal Tuhan dengan segala keberadaanya yaitu Kekudusan, Keadilan, Kemurahan, cara kerja, kecemburuan dan lain-lain.
b. Menerima keberadaan orang lain apa adanya apakan keadaanya kaya, miskin, sopan, jahat dan lain-lain, tanpa ada rasa iri, cemburu, rasa kawatir atau rasa was-was, seperti menerima diri kita sendiri.

2) SUKA CITA adalah Kekuatan dari Tuhan untuk menyingkirkan rasa ketakutan, Kecemasan, keragu-raguan, rasa Keputus asaan dan menolong melintasi penderitaan, penganiayaan dengan kemenangan.

3) DAMAI SEJAHTERA adalah kekuatan dari Tuhan untuk merasa Tenang ketika berada dalam Badai kehidupan, Ia tidak digoyahan oleh rasa Ketakutan, Kecemasan, Keragu-raguan dan Percaya 100 % pada Firman Tuhan.

4) KESABARAN adalah kekuatan dari Tuhan untuk tidak “ Menyerah “ dalam menanggung segala kesukaran Hidup.

5) KEMURAHAN adalah kekuatan dari Tuhan untuk rela membantu, menolong tanpa memandang rupa atau pandang bulu orang lain yang mengalami kesulitan atau kesusahan tanpa motivasi imbalan.

6) KEBAIKAN adalah kekuatan dari Tuhan untuk melakukan apa yang benar menurut Firman Tuhan.

7) KESETIAAN adalah kekuatan dari Tuhan untuk memikul tanggung jawab dalam perkara yang Tuhan berikan.

8) KELEMAH LEMBUTAN adalah kekuatan dari Tuhan untuk Rela diperlakukan tidak adil dengan tidak membalas atau berlaku kasar, karena perlakukan tersebut sebagai sarana untuk membentuk Karakter Kristus.

9) PENGUASAAN DIRI adalah kekuatan dari Tuhan untuk Tidak semaunya menuruti kehendaknya sendiri, mendisiplinkan Jiwa yaitu Kemauan, Emosi, Intelektual, Imajinasi, memory.
Dan mengendalikan Tubuh yaitu Nafsu sex, Naluri soal makanan dan minuman, kesenangan Panca Indra . semua kita lakukan agar berkenan dihati Nya Tuhan.

Dalam hal kita sering menemukan kenyataan bahwa banyak orang Kristen yang tidak berbuah, bahkan tidak bertumbuh dalam kebenaran. Untuk mengenali pertumbuhan Rohani yang di tandai dengan buah-buah roh perlu pemahaman Firman Tuhan dengan kepekaan illahi di dalam 2Petrus 1 : 3-8 demikian “3. Karena kuasa Illahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia , yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. 4. Dengan jala itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat illahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia. 5 Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menanmbahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,6 dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan kesalehan, 7 dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang. 8 Sebab apabila semua itu ada padamu dengan berlimpah limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita

2. “ Kita tidak bisa mengukur kedewasaan orang lain, sebab hanya Allah yang dapat mengukurnya “

Pertumbuhan Rohani yang ditandai dengan buah-buah roh membuat seseorang memberkati dan bisa menjadi naungan bagi orang lain, ini yang dimaksudkan Tuhan.
Kita harus mengerti bahwa Kedewasaan Rohani bukan semata untuk kesenangan dan kepuasan, tetapi agar orang disekitar kita memperoleh berkat dari buah-buah Roh yang dihasilkan.
Allah itu tangannya Perkasa dan Kuat, Ia hendak memberkati banyak orang, untuk itu Allah mencari orang yang dapat menampung Keperkasaan TanganNya menaungi umatNya. Hanya orang-orang yang telah menghasilakan buah roh yang dapat menghasilkan saranaNya.

Seseorang yang mengerti Firman Tuhan, adalah menghayati dan melakukannya akan menjadi Pribadi yang memancarkan Diri Allah, yaitu Pribadi Allah dan Kehendaknya, yang didalamnya termasuk kekuatan dan kekuasaan-Nya yaitu karunia-karunia Roh yang disiapkan melalui penaburan Firman yang membuat berbuah lebat.

Semakin banyak berbuah semakin besar kepercayaan Tuhan yang diberikan, hanya bila Allah memanifestasikan diri kepada seseorang, orang tersebut dimampukan untuk manjadi naungan bagi orang lain kita lihat dalam 2 Korintus 3 : 8 demikian firman Tuhan “ Betapa lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh ! dan (Matius 5 : 45-48 ) Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapa yang disorga adalah sempurna.

Rasul Paulus mengajarkan agar kita senantiasa hidup oleh Roh dan tidak menuruti keinginan daging seperti firman Tuhan yang tertulis dalam Galatia 5 : 16-26 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. 17 sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. 18 Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh, 19 dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani . Bernyanyilah dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. 20 Ucaplah Syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita 21 dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain didalam takut akan Kristus.22 Hai Isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, 23 karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. 24 karena itu sebagai jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu. 25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya 26 untuk menguduskanya, sesudah Ia menyucikanya dengan memandikannya dengan air dan firman.

Ukuran manusia bukanlah seberapa besar Imanya, tetapi seberapa besar Kasihnya.
Demikianlah tinggal ketiga hal ini dalam kehidupan kita yaitu iman, pengharapan dan kasih dan yang paling besar di antaranya ialah KASIH . ( 1 Korintus 13 : 13 )

Yang membuat terkenal pohonnya adalah karena kwalitas buahnya dan yang membuat pohon tetap dirawat dan dijaga oleh pemiliknya adalah karena pohonnya berbuah lebat. Amin


Oleh : Bambang. WA

Sabtu, 06 November 2010

POHON ARA YANG TIDAK BERBUAH

Pembacaan Lukas 13 : 6 - 9
Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"

Pertanyaan :
1. Apa atau Siapa yang dimaksud dengan kebun Anggur
2. Siapa pemilik kebun anggur ?
3. Apa tujuan perumpamaan ini ?

Pembahasan
Umat Israel adalah umat pilihan Allah. Umat ini selalu dilambangkan dengan Kebun Anggur Tuhan oleh Alkitab ( Yesaya 5 : 7 ). Jadi dalam perumpamaan ini Pohon ara dimaksudkan adalah orang Israel yang telah tinggal ditanah perjanjian atau tanah yang dijanjikan, tanah yang subur berlimpah susu dan madu sejak mereka keluar dari perbudakan Mesir.

Kenyataannya memang pohon ara tumbuh dengan baik ditanah palestina,apakah itu ditanam tersendiri maupun ditanam didalam kebun anggur. Pohon ara yang tumbuh ditanah palestina dari jenis sycomare, daunnya selalu hijau sepanjang tahun dan menghasilkan buah secara teratur pada musimnya.Kemungkinan pohon ara jenis inilah yang dipanjat oleh Zakeus ketika ia ingin melihat Tuhan Yesus yang lewat dalam perjalannya ke Yeriko. Ditanah Palestina kayu pohon ara digunakan untuk bahan bangunan dan buahnya menjadi makanan ( segar maupun kering ) disamping buah anggur yang menjadi buah utama.

Allah Bapa sebagai pemilik kebun anggur datang dalam nama Tuhan Yesus untuk mencari buah diantara umat Israel. Namun Ia tidak mendapatinya. Yang ada hanya daunnya yang rimbun, hijau tanpa buah. Keadaan ini membuat pemilik kebun menjadi kesal bahkan murka.

Memang pada kenyataannya pada saat itu umat Israel hidup rohaninya kelihatan baik. Penampilan secara lahiriah sangat meyakinkan namun kering. Tuhan Yesus mengatakan bahwa mereka seperti kuburan yang diluarnya dicat putih tetapi didalamnya busuk. Begitulah kondisi kerohanian Israel saat itu. Mereka hanya beragama,tampil bangga dengan atribut keagamaan yang semarak, bangga karena mereka keturunan Abraham dan sebagainya. Penampilan lahiriah yang semarak inilah yang dikecam oleh Tuhan Yesus bak pohon ara yang tumbuh subur daunya tetapi tidak menghasilkan buah. Kehidupan keagamaan yang angkuh dan tanpa pertobatan.

Jelas bahwa Tuhan Allah merindukan umatNya menghasilkan buah buah rohani yang berkenan kepadaNya. Bukan tampilan ritual keagamaan yang rumit terkesan saleh dan kudus.

Dalam hal ini Tuhan tetap memberikan kesempatan kepada umat ini untuk bertobat( ayat 7,8,9 ), Ia datang langsung melawat umatNya, tetapi nyatanya mereka menolaknya dan tidak ada perubahan.

Kesimpulan
Perumpamaan ini ingin menggambarkan kepada kita tentang kesabaran Tuhan pun ada batasnya. Bahwa Tuhan tidak selamanya menunggu orang-orang yang tidak percaya untuk mengambil keputusan bertobat. Inilah gambaran tentang kekekalan. Jika Tuhan telah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk bertobat namun tidak juga mau mengambil keputusan maka dengan terpaksa harus menerima hukuman ( pohon ditebang ayat 9).

ORANG ORANG UPAHAN DI KEBUN ANGGUR

Pembacaan Matius 20 : 1 – 16
1 "Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya.2 Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya.3 Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar.4 Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan mereka pun pergi.5 Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi.6. Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari?7 Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku.8 Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu.9 Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar.10 Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi mereka pun menerima masing-masing satu dinar juga.11 Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu,12 katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.13 Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari?14 Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu.15 Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?16 Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."
Pertanyaan
1. Siapakah yg dimaksud tuan pemilik kebun anggur ?
2. Siapakah yg dimaksud dengan pekerja-pekerja ?
3. Apa yg dimaksud dengan kebun anggur
4. Apa yang dimaksud dengan malam hari saat membayar upah ?
5. Mengapa upah yang diterima sama besarnya walaupun jam kerja berbeda ?
6. Apa makna rohaninya
Pembahasan
Perumpamaan ini menceritakan tentang seorang tuan yang pagi-pagi mencari pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah ia menemukan pekerja-pekerja, mereka sepakat dengan upah sedinar sehari. Pukul sembilan pagi, sang tuan menemukan orang-orang yang menganggur yang lain, lalu sang tuan menyuruh mereka bekerja di kebunnya dengan upah yang sang tuan anggap pantas. Kira-kira pukul dua belas dan tiga petang dan lima petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi.
Malam harinya, ketika para pekerja hendak pulang, sang tuan membayar masing-masing dari mereka satu dinar. Para pekerja yang datang lebih pagi bersungut-sungut kepada tuannya, karena mereka mengira akan mendapat lebih banyak uang. Tetapi tuan tersebut menjawab bahwa ia bebas mempergunakan miliknya, termasuk menunjukkan kemurahan hatinya untuk orang yang masuk terakhir, dan ia mengingatkan mereka untuk tidak iri hati.
Tuan di dalam perumpamaan tersebut melambangkan Allah yang menjadi pemilik dan penguasa atas dunia ini yang digambarkan sebagai kebun anggur. Dalam Perjanjian lama kebun anggur dilambangkan sebagai umat Tuhan yaitu bangsa Israel. Sedangkan hamba atau pekerja , dan hamba-hambanya adalah manusia yang berdosa. Allah memanggil dan menyelamatkan manusia dari dosa (kepengangguran) atas inisiatif Allah sendiri disepanjang masa sejak manusia jatuh kedalam dosa. Allah telah berinisiatif untuk menyelamatkan manusia agar tidak jatuh kedalam penghukuman kekal. Waktu yang digambarkan sebagai jam sembilan pagi, jam dua belas siang dan jam tiga petang bahkan sampai jam lima petang memberi gambaran bahwa panggilan Allahpun terjadi menjelang dunia ini kiamat. Para pekerja dapat diartikan sebagai :
1. Manusia yang dipanggil untuk menjadi orang percaya tanpa memandang usia dan tanpa memandang waktu semuanya dipanggil untuk mendapat keselamatan.
2. Mereka adalah orang orang yang dipanggil untuk menjadi pelayan, hamba2 Tuhan, para Nabi dan Rasul – rasulnya yang dipanggil dan diutus dari segala zaman bahkan sampai saat ini dan waktu yang akan datang.
Waktu yang semakin sore menunjuk pada usia manusia maupun usia dunia ini. Pada waktunya nanti ( sore / malam ) yaitu ketika akhir zaman Allah akan mengumpulkan segenap orang percaya termasuk Hamba hamba Tuhan untuk menerima upah atas pekerjaannya selama di dunia ini. Upah yang diterima sama besarnya menunjukan bahwa upah bukan didasarkan pada lamanya menjadi orang kristen atau menjadi hamba Tuhan atau duluan waktu bekerja tetapi berdasar atas anugerah dan kasih karunia Tuhan. Tidak ada seorangpun yang bisa menuntut lebih, apalagi jika hanya didasarkan atas rentang waktu jadi orang Kristen atau jadi Hamba Tuhan. Disini Tuhan Yesus mau memberi peringatan pada murid muridnya agar tidak memiliki perasaan iri dan dengki, karena keselamatan adalah anugerah, bukan imbalan dari perbuatan dan lamanya kita menjadi orang kristen.
Makna Rohani
Panggilan Allah sama sekali tidak berhubungan dengan usaha manusia maupun sebaliknya ketiadaan usaha manusia melainkan semata-mata atas Kasih Karunia dan AnugerahNya.
Di akhir pengajarannya Yesus menasihatkan: Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terkemudian akan menjadi yang terdahulu.
Amin, Tuhan Yesus memberkati.

Rabu, 03 November 2010

PERSEKUTUAN DOA “ PENUAI”

PENDAHULUAN
Persekutuan Doa Penuai disingkat PD Penuai berdiri pada bulan Mei 1997 dibawah naungan Gereja Bethel Indonesia Banjarbaru. Untuk pertama kalinya PD penuai dipimpin oleh Pdt. B Cuk Suwiryo (alm) seorang hamba Tuhan yang mengabdi sebagai tenaga pengajar pada STT Bethel Banjarbaru dan SMA Bethel banjarbaru. Tujuan berdirinya PD Penuai adalah sebagai wadah pembinaan rohani bagi orang orang percaya agar bertumbuh dewasa dan berkualitas dalam kerohaniannya didalam Tuhan Yesus Kristus.
Sejak berdirinya sampai dengan tahun 2010, ketua PD Penuai adalah sbb :
1. Mei 1997 – 1998 Ketua Pdt. B. Cuk Suwiryo ( alm )
2. 1998 – 1999 Ketua Pdt. Edy Sulistiono, STh
3. 1999 – 2001 Ketua Pdp Drs. Alfied ( alm )
4. 2001 – sekarang Ketua Pdm Drs. Marhen FS
Syukur kepada Tuhan, PD Penuai sampai saat ini berjalan dengan baik, dimana ada banyak tanda tanda heran dan luar biasa yang telah Tuhan kerjakan melalui PD Penuai dan kami yakin dan percaya dalam perjalanan selanjutnya Tuhan pasti akan melakukan perkara perkara besar dan luar biasa karena Tuhan Yesus sendiri yang empunya pekerjaan dan kami hanya alat didalam tanganNya.
VISI
“ TUMBUH BERSAMA UNTUK MEMBERKATI”
MISI
1. Menjadikan anggota PD bertumbuh dalam iman,pengajaran dan doa
2. Menjadikan anggota PD memiliki karakter Kristus
3. Menyiapkan anggota PD dipenuhi karunia karunia Roh Kudus
4. Menyiapkan anggota PD untuk memiliki sikap kepedulian terhadap sesame dalam berbuat kasih
5. Menyiapkan anggota PD untuk hidup kudus, missioner dan siap untuk masuk Surga.
PROGRAM KERJA
1. Ibadah dan Doa rutin setiap kamis malam
2. Pemberdayaan anggota PD dalam pelayanan doa,pujian dan pelayanan Firman
3. Melakukan kunjungan pelayanan ke jemaat jemaat dipegunungan Meratus dan sekitarnya
4. Memberikan bantuan berupa sumbangan biaya pembangunan/rehabilitasi gedung gereja khususnya di peg. Meratus dan sekitarnya
5. Mengutus hamba hamba Tuhan untuk tugas pelayanan
6. Mendoakan orang orang yang memerlukan pelepasan,kesembuhan,keterikatan dengan kuasa gelap dan konseling rumah tangga/keluarga
SUSUNAN PENGURUS
Pembina : Pdt. Trafina Penyang ( Gembala Sidang BGI )
Ketua : Pdm. Drs. Marhen FS
Wakil Ketua : Drs. Markus Kanoh
Sekretaris : Sri Adi Purwono
Wakil Sekretaris : Eko Purwanto S,Hut
Bendahara : Yohanes B Harjanto BA
Seksi seksi
Seksi Musik dan Penatalayanan : Drs. Cipto Kawedar ( koord )
Seksi kunjungan / pelayanan : Krisman SIP ( koord )
Seksi social / diakonia : Flas Altry May ( koord )
Seksi doa : Samuel ( koord )
Seksi pengembangan : Markus Kanoh ( Koord )
Alamat Sekretariat :
PENUTUP
Itulah sekilas gambaran PD Penuai dan kami mengajak saudara saudara seiman untuk turut ambil bagian mendukung kami dalam doaagar diberi kekuatan melayani Tuhan kita Yesus Kristus serta GerejaNya dimuka bumi ini. Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.

Sabtu, 30 Oktober 2010

LIKA LIKU STUDY BANDING

Seorang teman mantan pegawai negeri sipil didaerah, bercerita pernah merasakan keinginan yang kuat untuk bisa ikut dalam sebuah study banding yang dilaksanakan oleh instansi tempat nya bertugas atau instansi dimana ia memiliki hubungan kerja. Keinginan yang begitu kuat itu bukan karena ingin memperoleh tambahan pengetahuan untuk diterapkan dalam tugas nantinya, tetapi lebih disebabkan oleh keinginan untuk melihat negeri orang dan menikmati fasilitas yang belum pernah dinikmatinya seperti naik pesawat terbang, menginap dihotel berbintang, minum dikafe atau makan direstoran mewah dan hiburan – hiburan yang belum pernah dirasakannya.
Hasrat besar PNS itu juga rupanya ada didalam diri anggota Dewan Perwakilan Rakyat baik pusat maupun daerah yang sebenarnya adalah orang-orang yang telah memiliki tingkat hidup diatas rata rata PNS dan rakyat kebanyakan. Namun gejolak untuk bisa jalan jalan keluar daerah atau keluar negeri cukup besar karena inilah kesempatan baik yang harus dimanfaatkan dengan sebaik baiknya. Siapa yang bisa menjamin kalau dalam pemilihan mendatang bisa duduk lagi dikursi nan empuk itu. Jadi mumpung ada kesempatan, maka baiklah waktu yang ada ini digunakan untuk berpiknik ria dinegeri seberang yang mungkin tidak ada lagi kesempatan dimasa datang.
Penyakit study banding yang menghinggapi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD ) dibungkus alasan formal ingin menggali pengalaman Pemda lain dalam mengelola sesuatu objek misalnya pengelolaan perparkiran, taman kota, kebersihan kota, pasar rakyat,atau pariwisata dan banyak objek lainnya, maka disusunlah sebuah rencana study banding misalnya ke Jogja atau Bali atau Bandung, Jakarta,Manado,Medan,Padang,Balikpapan dan sebagainya. Yang menjadi tanda tanya kenapa objek study banding anggota DPRD atau pun aparat Pemda lebih suka memilih jogja, bali,Jakarta,bandung untuk study banding. Apakah memang kota atau Pemda setempat memang memiliki kelebihan yang patut jadi acuan ? Jawaban sementara adalah karena kota kota itu mempunyai daya tarik tersendiri. Misal Bali karena terkenal dengan objek wisatanya . Jakarta atau Bandung dipilih karena kedua tempat itu sesak dengan tempat hiburan pemuas mata dan telinga atau yang lainnya. Pendek kata study banding adalah alasan yang tepat untuk melihat dan sekaligus menikmati apapun yang bisa dengan gratis karena dibekali oleh Negara atau Daerah. Begitu pula dengan anggota DPR pusat, study banding keluar negeri tentu memilih kota atau Negara – Negara yang hebat walaupun tidak sesuai dengan objek study banding.
Itulah sebabnya jika tugas pokok sudah dapat dilaksanakan misalnya pertemuan singkat dengan Pemda atau Instansi terkait dengan objek study banding yang mungkin sekitar 2 – 3 jam pertemuan, maka bak panah lepas dari busurnya. Masing masing personil mulai mencari informasi tempat mana yang layak untuk dikunjungi, baik sendiri sendiri maupun berkelompok dua tiga orang yang sama seleranya. Tidak heran ketika kembali kehotel dengan segera jemputan taksi menempati posisi di halaman hotel dan kemudian membawa anggota study banding kemanapun mereka kehendaki.
Bagaimana nasibnya dengan materi study banding? Ah itu mudah saja, minta brosur dan peraturan yang ada atau buku buku yang kebetulan sudah diterbitkan oleh instansi tertentu dan serahkan kepada ketua tim untuk dibawa pulang. Nanti untuk pembuatan laporan sudah ada formatnya, tinggal isi sesuai dengan kebutuhan oleh stap yang kebetulan juga ikut study banding. Tentunya stap akan sangat senang jika dibawa study banding karena ia juga punya selera yang mirip atau sudah dibentuk seleranya sama dengan para anggota dewan tersebut.
Laporan tinggal laporan, bisa diarsipkan dengan baik, foto foto dokumentasi pertemuan sejenak itupun diarsipkan dengan baik yang isinya sudah bisa diduga, yaitu foto sambutan ketua tim / rombongan, sambutan tuan rumah, penyerahan cindera mata dan satu dua foto pembicara saat diskusi / pertemuan dilaksanakan.
Apakah hasil study banding bisa diterapkan ? sebenarnya ada yang bisa tetapi banyak yang tidak bisa karena memang situasi dan kondisi, berbeda baik social, fisik,ekonomi dan budaya atau sumberdaya lainnya. Akhirnya study banding tinggal study banding, dan ada kemungkinan study banding yang sama (misalnya perparkiran ) dengan tempat yang sama akan dilakukan lagi oleh komisi atau fraksi lain di Dewan tersebut, Cuma dibedakan dalam stressing atau titik perhatiannya. Kalau fraksi yang satu dari sudut pendapatan untuk mengisi kas daerah tetapi fraksi yang satunya mengenai pertisipasi swasta dalam pengelolaan perparkiran. Untuk objek yang tumpang tindih ini, tidak ada yang terlalu peduli karena yang penting bukan tujuannya tetapi efek sampingnya.
Lalu bagaimana dengan anggaran, apakah daerah atau pemerintah meyediakan dana untuk memenuhi semua kebutuhan perjalanan study banding ini ? Secara normative sudah terpenuhi, misalnya tiket pesawat pp, taksi airport – ke kota pp, biaya penginapan hotel, uang harian atau lumpsum. Tapi itukan jumlahnya tidak seberapa, sedangkan untuk biaya hiburan tidak tersedia. Lalu bagaimana menyikapinya? Yang paling sederhana adalah mengajak partner setiap komisi atau fraksi untuk ikut study banding. Setiap partner yaitu instansi pemerintah, swasta atau BUMN/D diminta partisipasi untuk membantu keberangkatan rombongan sudy banding. Jumlahnya bisa dirundingkan sesuai situasi dan kondisi instansi yang bersangkutan. Untuk partner kerja, bisa ikut dalam study banding atau bisa juga tidak ikut, tergantung pimpinan masing masing.
Begitulah ceritanya, sehingga tidak heran ditengah tengah masyarakat terdengar kencang suara suara menentang study banding yang dilakukan oleh anggota dewan, baik pusat maupun daerah karena memang lebih banyak sia sia daripada hasil yang diperoleh. Hasil disini dalam pengertian untuk meningkatkan kemakmurann rakyat,bukan kemakmuran anggota dewan.
Akhirnya semua terpulang kepada hati nurani para pemimpin kita, apakah mereka masih memilikinya atau sudah menutupnya sehingga tidak ada rasa lagi walaupun ditusuk dengan bambu runcing sekalipun. Ya itu lah Indonesiaku saat ini.

Kamis, 28 Oktober 2010

Fwd: daws: si pembuat murid

---------- Pesan terusan ----------
Dari: Indriatmo Atmo <indriatmo.atmo@id.panasonic.com>
Tanggal: 28 Oktober 2010 17.41
Subjek: daws: si pembuat murid
Ke:


DAWS: SI PEMBUAT MURID
Seorang pemuda ditangkap polisi karena kedapatan di bawah pengaruh alkohol. Polisi yang mengangkut dia menatapnya serta bertanya, "Apakah kamu menyukai kehidupan seperti ini?" "Saya membenci kehidupan seperti ini," jawab pemuda itu. Tiga jam kemudian, setelah pemuda itu merasa tenang di sebuah taman, polisi mengembalikan kunci mobilnya karena ia tidak melihat masalah yang lebih dalam daripada sekadar alkohol.

Pemuda itu bernama Dawson Trotman. Tahun-tahun SMU-nya dilewatkan dengan menjabat sebagai pembaca pidato perpisahan kelas, ketua badan siswa, ketua dewan siswa, dan kapten tim bola basket. Akan tetapi, beberapa tahun berikutnya kehidupan Trotman menyimpang ke arah yang membahayakan. Ia berjudi, mabuk-mabukan dan menjadi pemain polo licik yang terkenal. Namun, pertemuan tengah malam dengan polisi setempat ternyata menjadi katalisator untuk suatu pertemuan dengan Yesus Kristus.

Pada akhir minggu itu, Trotman pergi ke gereja. Pemimpin sekolah minggunya menugaskan dia menghafal 10 ayat mengenai keselamatan. Akan tetapi tiga minggu kemudian, ia kembali dengan 24 ayat di kepalanya. Tetapi ia kembali menenggak minuman keras dan berperilaku ceroboh. Ini bukanlah pertama kali ia ke gereja. Meskipun ia suka mencuri sejak kecil, ia menjadi pemimpin kaum muda di gerejanya. Kisah Trotman baru sampai sejauh itu dan ia masih belum memiliki hidup yang kekal.

Tiba-tiba ia mendapati sebuah ayat Alkitab dari Injil Yohanes pasal 5, bahwa ia dapat memiliki hidup yang kekal. Ia berdoa, "Ya Tuhan, apapun artinya ayat itu, saya ingin memilikinya." Ayat lain terlintas dalam pikirannya. "Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya." Dan Trotman menerima Yesus tak lama kemudian.

AWAL PELAYANANNYA
Trotman menghabiskan beberapa tahun berikutnya dengan terlibat dalam penginjilan pribadi yang intensif. Sementara itu ia terus menyerahkan dirinya pada kehidupan doa yang disiplin. Seperti biasa fokusnya adalah memasukkan dan menyerap firman Allah.

Pada tahun 1934, Trotman diminta mengunjungi seorang pelaut, Les Spencer dan membagikan firman Allah kepadanya. Betty Skinner, penulis biografi Trotman yang berjudul "Daws", menggambarkan adegan ini: "Di tempat parkir sekolah, mereka mencurahkan perhatian pada Alkitab. Ketika seorang satpam mendekat dan bertanya apa yang sedang mereka lakukan? "Membaca Alkitab", jawab Trotman. Ia juga mengambil kesempatan untuk bersaksi. Trotman beralih dari satu bagian ke bagian yang lain untuk menjelaskan Injil dan menjawab semua pembelaan satpam itu.

"Dalam perjalanan kembali ke darat (Spencer) berkata, "Saya bersedia memberikan tangan kanan saya untuk dapat mengetahui bagaimana menggunakan firman Tuhan seperti itu."

Itulah yang menjadi tanda awal pelayanan Para Navigator. Di beri nama demikian karena pada mulanya berhubungan dengan pelayanan pelayaran. Spencer menuntun orang lain kepada Kristus dan pada gilirannya menuntun orang lain lagi kepada keselamatan. Pelayanan pemuridan Para Navigator pun dimulai. Proses memenangkan dan memuridkan orang-orang, baik laki-laki maupun perempuan bagi Kristus berlanjut di seluruh dunia sampai sekarang ini.

MENGHAFALKAN AYAT DAN MERENUNGKAN FIRMAN TUHAN
Pengalaman pertobatan Trotman berpusat pada penghafalan dan perenungan firman Tuhan. Ia adalah pembuat murid sebab ia sendiri yang pertama kali dimuridkan oleh Allah melalui Alkitab. Penekanan untuk menghafalkan Alkitab disusunnya menurut tema-tema per topik, kemudian menjadi bagian dari kurikulum inti pelayanan Para Navigator sekarang ini.

Trotman menghafal firman Tuhan tidak dengan cara yang legalistik. Ia mengerti bahwa Roh Allah harus menimbulkan hasrat yang berkobar dan menjadi tambang kekayaan firman-Nya. Menghafal firman Tuhan dan merenungkannya secara teratur merupakan dasar untuk mengalami kehidupan yang berlimpah. Pemazmur "menghargai/menyimpan" firman Tuhan di dalam hatinya dan merenungkan firman Tuhan itu "siang dan malam".

Ketika Anda menulis firman Tuhan dalam celah-celah hati, maka Anda akan menemukan pikiran yang diperbaharui dan siap untuk menghadapi pencobaan, tantangan, dan kesengsaraan dari perspektif kebenaran Allah. Kebenaranlah yang membebaskan Anda. Semakin banyak Kitab Suci yang di simpan dalam hati, Anda akan semakin menjadi seperti Kristus.

Rev. Billy Graham menyimpulkan kehidupan Trotman demikian: Dawson mencintai firman Tuhan lebih dari siapa pun dan mengajarkannya kepada saya untuk mencintai firman Allah. Ia selalu membawa Alkitabnya dan selalu diberinya tanda. Firman Allah begitu manis bagi dia."

CIKAL BAKAL PARA NAVIGATOR
Kehidupannya berubah, walaupun bekerja sebagai sopir truk di California. Ia mengajar seorang pelaut bernama Les Spencer bagaimana hidup bagi Kristus. Pelaut yang lain menanyakan kepada Spencer rahasia kehidupannya yang berubah. Spencer membawa orang itu kepada Trotman dan meminta dia mengajarinya. Trotman merasa jengkel. Ia sudah menghabiskan waktu berbulan-bulan dan meneruskan kepada Spencer segala sesuatu yang ia perlu ketahui untuk melakukan tugas itu sendiri. "Ajarkan dia!" katanya. Itulah awal pelayanan Para Navigator.

Dari pengalaman ini, Trotman melihat potensi yang luar biasa yang dilakukan dalam pemuridan -- pribadi ke pribadi untuk mengubah kehidupan. Karena itu, para navigator mengadopsi moto "mengenal dan memperkenalkan Kristus".

Ribuan orang memberi respons terhadap tantangan Trotman ini. Pelayanan Para Navigator pun berdiri (Organisasi tersebut tidak berbentuk badan hukum selama 10 dekade). Tak lama kemudian Spencer dan teman-teman sekapalnya mengajar 125 orang di atas kapal USS West Virginia, kemudian mengajar orang lain di atas kapal-kapal yang tenggelam di Pearl Harbor.

Dawson Trotman, seorang laki-laki, yang penuh semangat menyampaikan pidato perpisahan kelas dan ketua mahasiswa, terus menggunakan bakatnya dengan baik. Pelayanan Para Navigator terus berkembang. Dewasa ini sekitar 100.000 orang berlangganan majalah Discipleship Journal. Anda mungkin telah melihat pedoman belajar yang lain dan buku-buku yang diterbitkan oleh organisasi itu atau majalah doa mereka. Lebih dari 3000 orang bekerja untuk Para Navigator kepada hampir seratus bangsa. Itulah cara ketaatan dari satu orang laki-lakiyang mengasihi Tuhan.

KEHIDUPAN YANG BERDISIPLIN
Rev. Billy Graham berkhotbah pada penguburan Dawson Trotman tahun 1956. Ia meninggal ketika menyelamatkan seorang gadis kecil yang tenggelam di sebuah danau di bagian utara New York. "Menurut saya, Dawson Trotman secara pribadi telah menyentuh lebih banyak kehidupan (demi Kristus) ketimbang siapa pun yang pernah saya kenal," kata Graham.

Graham mengenal Trotman dan pelayanan yang didirikannya -- dengan sangat baik, dan menggunakan bahan yang dikembangkan Trotman sebagai pengajaran tindak lanjut untuk kampanye-kampanye penginjilannya. "Dawson Trotman adalah seorang tokoh yang paling tidak terlupakan yang pernah saya temui dalam kehidupan Kristen saya. Ia terus sibuk sepanjang waktu menyentuh kehidupan setiap hari bagi Kristus (Billy Graham).

Pengaruh Para Navigator sejak itu bertumbuh sampai proporsi seluruh dunia dengan kira-kira 3.600 staf yang mewakili 60 bangsa yang bekerja di 101 negara.

Trotman mendirikan Para Navigator pada tahun 1934. Ia membuat bahan pelajaran Alkitab dan mengajarkannya melalui tahun-tahun pertumbuhan sampai meluas menjadi gerakan pemuridan -- dari personel militer sampai menjangkau para mahasiswa perguruan tinggi dan kaum awam. Di hati Trotman, pelayanan yang ia rindukan dari dulu sampai saat dipanggil Tuhan adalah pemuridan orang-orang percaya dalam disiplin rohani -- mulai dari doa, ibadah, pemahaman Alkitab, dan kebaktian. (Diambil dari:/ Judul majalah: Sahabat Gembala, Juli 2005/ Judul artikel: Daws: Si Pembuat Murid/ Penulis: Tidak dicantumkan/ Penerbit: Yayasan Kalam Hidup, Bandung/ Halaman: 27-30/i-kan-misi)

* * * * *

Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. (Matius 28:19-20)

Rabu, 27 Oktober 2010

KESELAMATAN YANG SEJATI

Pembacaan Alkitab
1 Petrus 1 : 8-10
8 Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan,9 karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu. 10 Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu. Kisah Para Rasul 4:11
11.Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan -- yaitu kamu sendiri --, namun ia telah menjadi batu penjuru.12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Namun sangat disayangkan masih banyak orang Kristen merasa tidak memiliki kepastian keselamatan padahal sudah lama jadi orang Kristen, sudah dibaptis bahkan sudah pernah jadi pengurus gereja. Mengapa masih ada keraguan atau ketidak yakinan itu ?
Latar belakang :
a) Semua Manusia telah berdosa
b) Manusia mencari jalan sendiri utk selamat
c) Manusia tidak mau mengaku bahwa dirinya berdosa
Sikap orang terhadap keselamatan jiwanya :
1. Yakin pasti selamat
2. Ragu- ragu, tidak mempunyai keyakinan selamat
3. Tidak tahu, terserah Tuhan
Hal hal yang menghalangi
1) Masih menyimpan dosa. Dosa belum diakui seluruhnya
2) Salah dalam menilai anugerah Tuhan
3) Mengira keselamatan tergantung pada perbuatan baik
Keyakinan akan Keselamatan :
Hanya ada didalam Yesus Kristus, karena Ia telah (Kisah Para Rasul 4:11- 12 ) :
1) Mencurahkan darahnya diatas kayu salib untuk menebus dosa kita
2) Membayar lunas semua hutang dosa kita
3) Mengalahkan iblis
Filipi 2:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, 13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
Amin Tuhan memberkati.

Senin, 25 Oktober 2010

PEMULUNG

”Maaf pemulung,peminta sumbangan dilarang masuk dikompleks ini”. Kalimat ini sering kita temui didepan komplek perumahan dikota maupun dipinggiran kota. Kalimat ini seakan akan menyiratkan bahwa pemulung adalah orang orang yang tidak bisa diterima atau bahkan dicurigai keberadaannya.
Dalam kesibukan kota setiap hari mulai dari pagi hingga malam, kita selalu mendapati bahwa pemulung tidak pernah istirahat menjalankan profesinya. Mereka memelototi setiap jengkal tanah, baik dipinggir jalan raya, dihalaman rumah,kantor,warung,rumah makan apalagi ditempat penampungan sampah warga. Mereka dengan alat seadanya berupa pengait besi atau kawat, karung atau gerobak menyisiri jalan dan gang sampai dikampung kampung mencari sampah apa saja yang sekiranya laku dijual.
Sampah sampah yang paling dicari karena laku antara lain gelas dan botol plastic,kardus atau karton,kertas Koran,besi atau seng dan kaleng kaleng bekas cat. Sampah sampah itu dipilah pilah kemudian dijual kepenampungan yang lokasinya tersebar diberbagai tempat seantero kota.
Pemerintah memang memiliki armada angkutan sampah dengan awaknya untuk mengumpulkan sampah dari lokasi penampungan atau pembuangan sampah warga yang disediakan oleh pemerintah. Tugas mereka hanya memindahkan sampah sampah tadi ketempat pembuangan akhir. Mereka tidak memiliki beban tugas untuk memungut sampah yang berceceran dipinggir jalan, dihalaman rumah,toko,restorant ataupun kantor kantor. Apalagi sampah hasil kegiatan masal seperti pesta perkawinan,pameran,kampanye,pawai, dll.
Belum lagi sampah sampah yang dibuang oleh orang orang yang kurang bertanggung jawab dari bus, angkot dan bahkan mobil pribadi yang pasti berceceran dijalan dan akhirnya mengotori jalan raya.
Para pemulung dengan tekun menyusuri jalan jalan tersebut dan memungut semua barang buangan itu dengan sabar dan tanpa rasa jijik sedikitpun. Karena tidak tertutup kemungkinan sampah buangan itu telah dipergunakan untuk menampung barang yang kotor dan menjijikan seperti (maaf ) ludah,dahak bahkan mutahan dari penumpang yang mabuk didalam kendaraan.
Siapa yang peduli dan ingat sama mereka ini? Mungkin hampir tidak ada yang memperhatikan peran mereka dalam membersihkan kotoran berupa sampah tadi. Jika seorang pemulung pria dengan sebuah gerobak dorong dalam sehari mampu mengumpulkan sampah berupa kartas bekas 5 kg, kardus bekas 5 kg, botol plastic 5 kg, gelas plastic 5 kg dan bahan bahan lain setara 5 kg, berapa banyak sampah yang sudah terangkut jika dalam satu wilayah tertentu beroperasi lima orang pemulung. Dapat dibayangkan peran sertanya dalam memelihara kebersihan lingkungan hidup.
Kota kota peraih adipura untuk kebersihan dan keindahan kota membuat sejenis showwindow dikotanya masing masing untuk ditampilkan sebagai wajah kota.Biasanya sekitar jalan raya utama,pusat perbelanjaan atau perkantoran dan taman taman kota. Tempat tempat itu biasanya dipoles sedemikian rupa agar terlihat indah,asri dan berbudaya dalam arti orang tidak akan membuang sampah sembarang,tidak membuang puntung rokok sembarangan bahkan tidak meludah sembarangan. Tempat penampungan sampah disediakan berjejer rapi, dicat mencolok dan diberi label yang jelas terbaca. Tetapi diluar tempat tempat itu dikerjakan secara apa adanya bahkan sampah dan kotoran disembunyikan didalam semak semak dipinggir jalan untuk sekedar tidak kelihatan secara kasat mata.
Saya rasa sudah saatnya dan pada tempatnya jika pemerintah kota/kabupaten member perhatian juga kepada`para pemulung ini supaya mereka bekerja lebih bermartabat dan merasa dimanusiakan.
Pertama, Komplek komplek perumahan diminta untuk tidak memasang larangan tanda dilarang masuk bagi para pemulung. Untuk menghindari terjadinya hal hal yang kurang baik seperti pencurian, dapat ditempuh cara memberi tanda pengenal bagi pemulung.
Kedua, Pemerintah memberi bantuan Cuma Cuma peralatan kerja berupa gerobak dorong, sarung tangan yang bisa dicuci,sepatu lars, masker penutup hidung minimal satu kali setahun.
Perlu kita ingat bahwa dalam situasi dimana lapangan pekerjaan semakin sulit serta ditambah lagi pendidikan yang semakin mahal bagi rakyat kecil, maka sector non formal ini merupakan jaring pengaman yang dapat memberikan lapangan pekerjaan serta penghasilan yang memadai. Tersedianya pekerjaan ini akan berdampak bagi kehidupan warung warung kecil, penjual tahu tempe gorengan, penjual jamu, penjual pentol bakso sebagai makanan rakyat kecil yang murah meriah dan terjangkau.
Karena jika kamu memberi segelas air putih sekalipun untuk orang orang kecil ini, engkau seolah –olah telah melakukannya untuk Tuhan.
Semoga.

Kamis, 21 Oktober 2010

BELAJAR PERUMPAMAAN

Mungkin banyak diantara kita sebagai orang Kristen atau pembaca Alkitab bertanya didalam hati, mengapa Yesus banyak berbicara melalui perumpamaan?. Bukankah kadang-kadang justru perumpamaan itu membuat persoalan semakin rumit, sulit dimengerti bahkan bisa berbeda penafsiran satu dengan yang lainnya.Belum lagi dengan menghadapi begitu banyaknya perumpamaan yang diucapkan oleh Tuhan Yesus. Dalam Alkitab terdapat kira-kira lebih dari 30 buah perumpamaan yang diucapkan oleh Tuhan Yesus.
Memang Tuhan Yesus selama berada didunia ini banyak berbicara melalui perumpamaan ( Matius 13 : 10;34 ). Yesus ingin menyampaikan hal-hal yang dianggap penting namun sukar dimengerti atau hal hal yang paling sederhana sekalipun melalui perumpamaan dengan harapan para pendengarnya pada saat itu cepat memahami maksudnya. Tetapi tidak jarang juga kita temui bahwa para pendengar bahkan murid murid tidak mengerti apa maksud Tuhan Yesus dengan perumpamaan yang diceritakannya. Karena itu Tuhan Yesus tidak segan segan memberikan penjelasan ulang kepada pendengarnya saat itu.

Sabda Allah memang tidak selalu dengan mudah dipahami oleh manusia, karena bukankah pikiran Allah jauh berbeda dengan apa yang dipikirkan oleh manusia. Agar sabda Allah itu dapat dipahami, mengendap di hati untuk selanjutnya dapat dinyatakan dalam tindakan hidup manusia sehari hari maka Yesus memakai berbagai cara yang cukup mudah untuk dipahami yakni lewat perumpamaan ( Matius 13 : 10 ) yang mengangkat kebiasaan-kebiasaan baik ataupun kurang baik dalam kehidupan sehari - hari.

Dalam jaman kita dewasa ini yang disebut jaman modern, terjadi banyak kesukaran dalam memahami sebuah perumpamaan. Hal tersebut dikarenakan antara lain oleh perbedaan budaya,persepsi dan rentang waktu kejadian yang sangat lama dan tentunya kurangnya pemahaman kita tentang konteks masa lalu. Untuk itu dirasa perlu adanya penuntun atau pedoman yang dapat memberikan pemahaman dari perumpamaan itu agar dapat dimengerti atau diaplikasikan dalam konteks masa kini.

Memang ada beberapa perumpamaan yang maksudnya telah dijelaskan oleh Tuhan Yesus kepada murid-muridnya seperti perumpamaan tentang lalang ( Matius 13 : 36 – 42 ) juga perumpamaan tentang penabur dalam Injil Lukas 8 : 5 – 15 dan seterusnya. Namun ada juga yang tidak diberi penjelasan olehNya, seakan-akan pendengar atau pembaca saat ini dibiarkan untuk mengartikannya sendiri.

Secara umum perumpamaan bertujuan :
1 Untuk menjelaskan makna sesuatu hal yang mungkin belum dimengerti atau belum jelas.
2 Untuk memberi nasihat atau teguran baik secara langsung maupun tidak langsung .
3 Untuk memudahkan dalam mengartikan sesuatu masalah

Menurut kamus Alkitab yang diterbitkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia, perumpamaan adalah cerita-cerita yang bermaksud menjelaskan hal-hal yang tersembunyi khususnya cerita cerita yang mengandung hal hal yang nyata dalam kehidupan manusia yang dipakai Tuhan Yesus untuk menerangkan Kerajaan Allah dan rahasianya ( Matius 13 : 11 ).

Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Tuhan Yesus berpandangan pemberitaan tentang Kerajaan Allah cukup sukar untuk dipahami oleh manusia pada saat itu, karena terbatas pemahaman/pengetahuan atau wawasan. Kerajaan yang dipahami oleh manusia sebatas yang terjadi didalam dunia ini,namun kerajaan Allah berbeda dengan kerajaan yang ada didunia ini.
Oleh sebab itu marilah kita dengan sepenuh hati mau belajar dari semua perumpamaan yang diberikan oleh Tuhan Yesus, sehingga kita mengerti dan memahami secara benar maksud dan rencana Tuhan bagi kita orang percaya. Amin.

“ BERHASIL BERSAMA ORANG LAIN “ Oleh : Bambang WA

Saya melihat ada 2 (dua) permasalahan yang sedang merambah dalam masyarakat :
Kelompok Pertama > Ingin cepat kaya.
Kelompok Dua > Yang kecewa karena tidak sempat mendapat kekayaan.

Kelompok Pertama : Didukung oleh maraknya buku-buku dan seminar tentang cara-cara cepat menjadi kaya, bahkan ada judul buku Kaya dalam sekejap. Ini buku yang tidak masuk akal menurut saya, tapi inilah fenomena yang tengah terjadi ditengah masyarakat.
Kelompok Kedua : Kelompok ini kapasitasnya sangat besar di Indonesia, karena kelompok ini bingung memilih antara kebutuhan dan keinginan hidup. Didalam rumah tangga ada kebutuhan bayar SPP anak sekolah, bayar PDAM, PLN tetapi di pihak lain juga ada keinginan untuk beli TV flat yang lebih besar, menurut pandangan saya bahwa pribadi masyarakat kita sekarang telah kehilangan arah atau kompas. Kita bisa melakukan apa yang dapat kita lakukan dan kita mulai akan melakukan segala macam cara untuk mencapai tujuan. (Beritanya banyak di TV)
Ada pertanyaan dari Jemaat Tuhan yang menarik bagi kita untuk dicermati, Bukankah di Alkitab ada firman Tuhan yang mengatakan “ Tuhan memberkati engkau pada waktu tidur .” Kalau konsep ini kita terima dengan salah ! maka akan mencetak jutaan orang-orang Kristen jadi pemalas, lalu Apa artinya firman Tuhan itu ? menurut pendapat saya inilah yang dinamakan Passive income, kalau kita tanya dengan jutawan atau milliader duit mereka sudah menghasilkan uang tetapi memulainya juga dengan kerja keras dan kerja cerdas, ayat ini tidak datang dengan sendirinya dan kita jangan mengambil konteks Alkitab dengan seenaknya.
Dalam Bab ini saya akan belajar mengubah konsep pikiran kita bukannya banyak orang yang mengatakan kalau Anda ingin berhasil, Anda harus menang terhadap orang lain ! nah mulai sekarang buanglah jauh-jauh paradigma semacam itu bahwa untuk berhasil kita harus bersama orang lain, Bagaimana ? supaya bisa menang bersama orang lain mari kita sikapi dengan membaca Injil Markus 2 : 1-5 demikian firman Tuhan “ Kemudian, sesudah lewat beberapa hari, waktu Yesus datang lagi ke kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada dirumah. Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan didepan pintupun tidak. Sementara Ia memberitakan firman kepada mereka, ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh 4 orang. Tetapi ia tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang diatas-Nya, sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh berbaring. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu : “ Hai AnakKu, dosamu sudah diampuni .“

Ada beberapa hal yang dapat kita petik pada ayat tersebut diatas agar kita bisa menang bersama orang lain dan menjadi seorang pemenang :




Setiap Yesus hadir, dimana-mana jemaat selalu mengerumuninya.
Anak muda biasanya suka jadi Idola dan mencari Idola, dari pada mengidolakan orang lain. Jadikan hidup kita di Idolakan orang lain atau menjadi Idola orang lain itulah yang dilakukanoleh Yesus, Yesus selalu dikerumuni orang lain karena bernilai dihadapan kita sebagai contoh :
Uang Lembaran Rp 20.000,- saya lemparkan ketanah, pasti banyak orang yang mau mengambilnya walaupun uang itu saya remas-remas dan saya injak-injaknya sampai kotor dan lusuh tetap banyak yang menginginkannya, mengapa ? karena Uang punya nilai dan kalau roti ? apakah roti juga diperlakukan sama dengan Uang ? kita masih ingin mengambilnya ? tentu tidak, karena karena roti sudah tidak bernilai lagi, demikian juga hidup kita apakah hidup kita dalam kesulitan, diinjak-injak oleh berbagai permasalahan, tapi sadarilah bahwa hidup kita masih punya nilai dihadapan Allah, janganlah minder, tinggalkanlah masa lalu Anda, taruhlah cita-cita dan harapan Anda didepan karena Anda sudah tahu Anda orang yang bernilai, maka nilai Anda akan ditingkatkan! tidak mungkin kita bisa membahagiakan orang lain kalau kita sendiri saja tidak bahagia, siapapun Anda, anak-anak, remaja, pemuda Bapak atau Ibu semuanya punya nilai.

Butuhkan orang lain maka orang lain akan mendukung Anda
 Anda akan berhasil, setiap orang suka dibutuhkan oleh orang lain.
 Jangan sombong, jangan menjadi orang yang selau berfikir bahwa saya tidak butuh orang laindan orang lain tidak butuh kita
Kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan
 Asalkan kita mau menolong orang lain untuk mendapatkan apa yang diinginkan, kalau suami menginkan sesuatu dan isteri mendukungnya dengan sepenuh hati agar suami mendapatkan sesuatu apa yang diinginkanya, Ibu ini juga akan menikmati keberhasilan suaminya karena itu dalam hidup ini jgn sekali-kali menjegal orang lain, tetapi dukunglah dan tolonglah orang lain.
Berikan Pujian kepada orang lain
 Kalau hendak memuji saudara kita Pujilah didepan orang banyak dan kalau hendak menegur atau menasehati, tegurlah dan nasehatilah saat sendirian.
Berikan kenagan yang Indah
 Bangunlah kenangan yang Indah dan sisihkan waktu untuk membuatnya terjadi, karena itu kita harus kreatif bagaimana merencanakan sesuatu misalnya, memberikan kejutan-kejutan kecil pada pasangan Anda atau berikan kenangan yang indah biar orang lain tidak mudah melupakan dan merupakan keberhasilan bersama orang lain.
Mampu mengubah keadaan
 Pada saat kita dikorbankan orang lain, ubahlah pengorbanan itu menjadi berkat untuk orang lain inilah sebuah kebenaran.

Pada saat orang lumpuh diturunkan oleh 4 orang teman-temannya dari atap rumah, setelah orang lumpuh itu disembuhkan siapa yang menutup atap rumah itu ? yang paling mungkin adalah pemilik rumah itu sendiri, tetapi sekaligus menjadi berkat bagi orang yang lumpuh, orang lain boleh mengotori kita, membongkar atap kehidupan kita, tetapi kehidupan kita tetap memberkati orang lain, Amin