Sabtu, 30 Oktober 2010

LIKA LIKU STUDY BANDING

Seorang teman mantan pegawai negeri sipil didaerah, bercerita pernah merasakan keinginan yang kuat untuk bisa ikut dalam sebuah study banding yang dilaksanakan oleh instansi tempat nya bertugas atau instansi dimana ia memiliki hubungan kerja. Keinginan yang begitu kuat itu bukan karena ingin memperoleh tambahan pengetahuan untuk diterapkan dalam tugas nantinya, tetapi lebih disebabkan oleh keinginan untuk melihat negeri orang dan menikmati fasilitas yang belum pernah dinikmatinya seperti naik pesawat terbang, menginap dihotel berbintang, minum dikafe atau makan direstoran mewah dan hiburan – hiburan yang belum pernah dirasakannya.
Hasrat besar PNS itu juga rupanya ada didalam diri anggota Dewan Perwakilan Rakyat baik pusat maupun daerah yang sebenarnya adalah orang-orang yang telah memiliki tingkat hidup diatas rata rata PNS dan rakyat kebanyakan. Namun gejolak untuk bisa jalan jalan keluar daerah atau keluar negeri cukup besar karena inilah kesempatan baik yang harus dimanfaatkan dengan sebaik baiknya. Siapa yang bisa menjamin kalau dalam pemilihan mendatang bisa duduk lagi dikursi nan empuk itu. Jadi mumpung ada kesempatan, maka baiklah waktu yang ada ini digunakan untuk berpiknik ria dinegeri seberang yang mungkin tidak ada lagi kesempatan dimasa datang.
Penyakit study banding yang menghinggapi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD ) dibungkus alasan formal ingin menggali pengalaman Pemda lain dalam mengelola sesuatu objek misalnya pengelolaan perparkiran, taman kota, kebersihan kota, pasar rakyat,atau pariwisata dan banyak objek lainnya, maka disusunlah sebuah rencana study banding misalnya ke Jogja atau Bali atau Bandung, Jakarta,Manado,Medan,Padang,Balikpapan dan sebagainya. Yang menjadi tanda tanya kenapa objek study banding anggota DPRD atau pun aparat Pemda lebih suka memilih jogja, bali,Jakarta,bandung untuk study banding. Apakah memang kota atau Pemda setempat memang memiliki kelebihan yang patut jadi acuan ? Jawaban sementara adalah karena kota kota itu mempunyai daya tarik tersendiri. Misal Bali karena terkenal dengan objek wisatanya . Jakarta atau Bandung dipilih karena kedua tempat itu sesak dengan tempat hiburan pemuas mata dan telinga atau yang lainnya. Pendek kata study banding adalah alasan yang tepat untuk melihat dan sekaligus menikmati apapun yang bisa dengan gratis karena dibekali oleh Negara atau Daerah. Begitu pula dengan anggota DPR pusat, study banding keluar negeri tentu memilih kota atau Negara – Negara yang hebat walaupun tidak sesuai dengan objek study banding.
Itulah sebabnya jika tugas pokok sudah dapat dilaksanakan misalnya pertemuan singkat dengan Pemda atau Instansi terkait dengan objek study banding yang mungkin sekitar 2 – 3 jam pertemuan, maka bak panah lepas dari busurnya. Masing masing personil mulai mencari informasi tempat mana yang layak untuk dikunjungi, baik sendiri sendiri maupun berkelompok dua tiga orang yang sama seleranya. Tidak heran ketika kembali kehotel dengan segera jemputan taksi menempati posisi di halaman hotel dan kemudian membawa anggota study banding kemanapun mereka kehendaki.
Bagaimana nasibnya dengan materi study banding? Ah itu mudah saja, minta brosur dan peraturan yang ada atau buku buku yang kebetulan sudah diterbitkan oleh instansi tertentu dan serahkan kepada ketua tim untuk dibawa pulang. Nanti untuk pembuatan laporan sudah ada formatnya, tinggal isi sesuai dengan kebutuhan oleh stap yang kebetulan juga ikut study banding. Tentunya stap akan sangat senang jika dibawa study banding karena ia juga punya selera yang mirip atau sudah dibentuk seleranya sama dengan para anggota dewan tersebut.
Laporan tinggal laporan, bisa diarsipkan dengan baik, foto foto dokumentasi pertemuan sejenak itupun diarsipkan dengan baik yang isinya sudah bisa diduga, yaitu foto sambutan ketua tim / rombongan, sambutan tuan rumah, penyerahan cindera mata dan satu dua foto pembicara saat diskusi / pertemuan dilaksanakan.
Apakah hasil study banding bisa diterapkan ? sebenarnya ada yang bisa tetapi banyak yang tidak bisa karena memang situasi dan kondisi, berbeda baik social, fisik,ekonomi dan budaya atau sumberdaya lainnya. Akhirnya study banding tinggal study banding, dan ada kemungkinan study banding yang sama (misalnya perparkiran ) dengan tempat yang sama akan dilakukan lagi oleh komisi atau fraksi lain di Dewan tersebut, Cuma dibedakan dalam stressing atau titik perhatiannya. Kalau fraksi yang satu dari sudut pendapatan untuk mengisi kas daerah tetapi fraksi yang satunya mengenai pertisipasi swasta dalam pengelolaan perparkiran. Untuk objek yang tumpang tindih ini, tidak ada yang terlalu peduli karena yang penting bukan tujuannya tetapi efek sampingnya.
Lalu bagaimana dengan anggaran, apakah daerah atau pemerintah meyediakan dana untuk memenuhi semua kebutuhan perjalanan study banding ini ? Secara normative sudah terpenuhi, misalnya tiket pesawat pp, taksi airport – ke kota pp, biaya penginapan hotel, uang harian atau lumpsum. Tapi itukan jumlahnya tidak seberapa, sedangkan untuk biaya hiburan tidak tersedia. Lalu bagaimana menyikapinya? Yang paling sederhana adalah mengajak partner setiap komisi atau fraksi untuk ikut study banding. Setiap partner yaitu instansi pemerintah, swasta atau BUMN/D diminta partisipasi untuk membantu keberangkatan rombongan sudy banding. Jumlahnya bisa dirundingkan sesuai situasi dan kondisi instansi yang bersangkutan. Untuk partner kerja, bisa ikut dalam study banding atau bisa juga tidak ikut, tergantung pimpinan masing masing.
Begitulah ceritanya, sehingga tidak heran ditengah tengah masyarakat terdengar kencang suara suara menentang study banding yang dilakukan oleh anggota dewan, baik pusat maupun daerah karena memang lebih banyak sia sia daripada hasil yang diperoleh. Hasil disini dalam pengertian untuk meningkatkan kemakmurann rakyat,bukan kemakmuran anggota dewan.
Akhirnya semua terpulang kepada hati nurani para pemimpin kita, apakah mereka masih memilikinya atau sudah menutupnya sehingga tidak ada rasa lagi walaupun ditusuk dengan bambu runcing sekalipun. Ya itu lah Indonesiaku saat ini.

Kamis, 28 Oktober 2010

Fwd: daws: si pembuat murid

---------- Pesan terusan ----------
Dari: Indriatmo Atmo <indriatmo.atmo@id.panasonic.com>
Tanggal: 28 Oktober 2010 17.41
Subjek: daws: si pembuat murid
Ke:


DAWS: SI PEMBUAT MURID
Seorang pemuda ditangkap polisi karena kedapatan di bawah pengaruh alkohol. Polisi yang mengangkut dia menatapnya serta bertanya, "Apakah kamu menyukai kehidupan seperti ini?" "Saya membenci kehidupan seperti ini," jawab pemuda itu. Tiga jam kemudian, setelah pemuda itu merasa tenang di sebuah taman, polisi mengembalikan kunci mobilnya karena ia tidak melihat masalah yang lebih dalam daripada sekadar alkohol.

Pemuda itu bernama Dawson Trotman. Tahun-tahun SMU-nya dilewatkan dengan menjabat sebagai pembaca pidato perpisahan kelas, ketua badan siswa, ketua dewan siswa, dan kapten tim bola basket. Akan tetapi, beberapa tahun berikutnya kehidupan Trotman menyimpang ke arah yang membahayakan. Ia berjudi, mabuk-mabukan dan menjadi pemain polo licik yang terkenal. Namun, pertemuan tengah malam dengan polisi setempat ternyata menjadi katalisator untuk suatu pertemuan dengan Yesus Kristus.

Pada akhir minggu itu, Trotman pergi ke gereja. Pemimpin sekolah minggunya menugaskan dia menghafal 10 ayat mengenai keselamatan. Akan tetapi tiga minggu kemudian, ia kembali dengan 24 ayat di kepalanya. Tetapi ia kembali menenggak minuman keras dan berperilaku ceroboh. Ini bukanlah pertama kali ia ke gereja. Meskipun ia suka mencuri sejak kecil, ia menjadi pemimpin kaum muda di gerejanya. Kisah Trotman baru sampai sejauh itu dan ia masih belum memiliki hidup yang kekal.

Tiba-tiba ia mendapati sebuah ayat Alkitab dari Injil Yohanes pasal 5, bahwa ia dapat memiliki hidup yang kekal. Ia berdoa, "Ya Tuhan, apapun artinya ayat itu, saya ingin memilikinya." Ayat lain terlintas dalam pikirannya. "Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya." Dan Trotman menerima Yesus tak lama kemudian.

AWAL PELAYANANNYA
Trotman menghabiskan beberapa tahun berikutnya dengan terlibat dalam penginjilan pribadi yang intensif. Sementara itu ia terus menyerahkan dirinya pada kehidupan doa yang disiplin. Seperti biasa fokusnya adalah memasukkan dan menyerap firman Allah.

Pada tahun 1934, Trotman diminta mengunjungi seorang pelaut, Les Spencer dan membagikan firman Allah kepadanya. Betty Skinner, penulis biografi Trotman yang berjudul "Daws", menggambarkan adegan ini: "Di tempat parkir sekolah, mereka mencurahkan perhatian pada Alkitab. Ketika seorang satpam mendekat dan bertanya apa yang sedang mereka lakukan? "Membaca Alkitab", jawab Trotman. Ia juga mengambil kesempatan untuk bersaksi. Trotman beralih dari satu bagian ke bagian yang lain untuk menjelaskan Injil dan menjawab semua pembelaan satpam itu.

"Dalam perjalanan kembali ke darat (Spencer) berkata, "Saya bersedia memberikan tangan kanan saya untuk dapat mengetahui bagaimana menggunakan firman Tuhan seperti itu."

Itulah yang menjadi tanda awal pelayanan Para Navigator. Di beri nama demikian karena pada mulanya berhubungan dengan pelayanan pelayaran. Spencer menuntun orang lain kepada Kristus dan pada gilirannya menuntun orang lain lagi kepada keselamatan. Pelayanan pemuridan Para Navigator pun dimulai. Proses memenangkan dan memuridkan orang-orang, baik laki-laki maupun perempuan bagi Kristus berlanjut di seluruh dunia sampai sekarang ini.

MENGHAFALKAN AYAT DAN MERENUNGKAN FIRMAN TUHAN
Pengalaman pertobatan Trotman berpusat pada penghafalan dan perenungan firman Tuhan. Ia adalah pembuat murid sebab ia sendiri yang pertama kali dimuridkan oleh Allah melalui Alkitab. Penekanan untuk menghafalkan Alkitab disusunnya menurut tema-tema per topik, kemudian menjadi bagian dari kurikulum inti pelayanan Para Navigator sekarang ini.

Trotman menghafal firman Tuhan tidak dengan cara yang legalistik. Ia mengerti bahwa Roh Allah harus menimbulkan hasrat yang berkobar dan menjadi tambang kekayaan firman-Nya. Menghafal firman Tuhan dan merenungkannya secara teratur merupakan dasar untuk mengalami kehidupan yang berlimpah. Pemazmur "menghargai/menyimpan" firman Tuhan di dalam hatinya dan merenungkan firman Tuhan itu "siang dan malam".

Ketika Anda menulis firman Tuhan dalam celah-celah hati, maka Anda akan menemukan pikiran yang diperbaharui dan siap untuk menghadapi pencobaan, tantangan, dan kesengsaraan dari perspektif kebenaran Allah. Kebenaranlah yang membebaskan Anda. Semakin banyak Kitab Suci yang di simpan dalam hati, Anda akan semakin menjadi seperti Kristus.

Rev. Billy Graham menyimpulkan kehidupan Trotman demikian: Dawson mencintai firman Tuhan lebih dari siapa pun dan mengajarkannya kepada saya untuk mencintai firman Allah. Ia selalu membawa Alkitabnya dan selalu diberinya tanda. Firman Allah begitu manis bagi dia."

CIKAL BAKAL PARA NAVIGATOR
Kehidupannya berubah, walaupun bekerja sebagai sopir truk di California. Ia mengajar seorang pelaut bernama Les Spencer bagaimana hidup bagi Kristus. Pelaut yang lain menanyakan kepada Spencer rahasia kehidupannya yang berubah. Spencer membawa orang itu kepada Trotman dan meminta dia mengajarinya. Trotman merasa jengkel. Ia sudah menghabiskan waktu berbulan-bulan dan meneruskan kepada Spencer segala sesuatu yang ia perlu ketahui untuk melakukan tugas itu sendiri. "Ajarkan dia!" katanya. Itulah awal pelayanan Para Navigator.

Dari pengalaman ini, Trotman melihat potensi yang luar biasa yang dilakukan dalam pemuridan -- pribadi ke pribadi untuk mengubah kehidupan. Karena itu, para navigator mengadopsi moto "mengenal dan memperkenalkan Kristus".

Ribuan orang memberi respons terhadap tantangan Trotman ini. Pelayanan Para Navigator pun berdiri (Organisasi tersebut tidak berbentuk badan hukum selama 10 dekade). Tak lama kemudian Spencer dan teman-teman sekapalnya mengajar 125 orang di atas kapal USS West Virginia, kemudian mengajar orang lain di atas kapal-kapal yang tenggelam di Pearl Harbor.

Dawson Trotman, seorang laki-laki, yang penuh semangat menyampaikan pidato perpisahan kelas dan ketua mahasiswa, terus menggunakan bakatnya dengan baik. Pelayanan Para Navigator terus berkembang. Dewasa ini sekitar 100.000 orang berlangganan majalah Discipleship Journal. Anda mungkin telah melihat pedoman belajar yang lain dan buku-buku yang diterbitkan oleh organisasi itu atau majalah doa mereka. Lebih dari 3000 orang bekerja untuk Para Navigator kepada hampir seratus bangsa. Itulah cara ketaatan dari satu orang laki-lakiyang mengasihi Tuhan.

KEHIDUPAN YANG BERDISIPLIN
Rev. Billy Graham berkhotbah pada penguburan Dawson Trotman tahun 1956. Ia meninggal ketika menyelamatkan seorang gadis kecil yang tenggelam di sebuah danau di bagian utara New York. "Menurut saya, Dawson Trotman secara pribadi telah menyentuh lebih banyak kehidupan (demi Kristus) ketimbang siapa pun yang pernah saya kenal," kata Graham.

Graham mengenal Trotman dan pelayanan yang didirikannya -- dengan sangat baik, dan menggunakan bahan yang dikembangkan Trotman sebagai pengajaran tindak lanjut untuk kampanye-kampanye penginjilannya. "Dawson Trotman adalah seorang tokoh yang paling tidak terlupakan yang pernah saya temui dalam kehidupan Kristen saya. Ia terus sibuk sepanjang waktu menyentuh kehidupan setiap hari bagi Kristus (Billy Graham).

Pengaruh Para Navigator sejak itu bertumbuh sampai proporsi seluruh dunia dengan kira-kira 3.600 staf yang mewakili 60 bangsa yang bekerja di 101 negara.

Trotman mendirikan Para Navigator pada tahun 1934. Ia membuat bahan pelajaran Alkitab dan mengajarkannya melalui tahun-tahun pertumbuhan sampai meluas menjadi gerakan pemuridan -- dari personel militer sampai menjangkau para mahasiswa perguruan tinggi dan kaum awam. Di hati Trotman, pelayanan yang ia rindukan dari dulu sampai saat dipanggil Tuhan adalah pemuridan orang-orang percaya dalam disiplin rohani -- mulai dari doa, ibadah, pemahaman Alkitab, dan kebaktian. (Diambil dari:/ Judul majalah: Sahabat Gembala, Juli 2005/ Judul artikel: Daws: Si Pembuat Murid/ Penulis: Tidak dicantumkan/ Penerbit: Yayasan Kalam Hidup, Bandung/ Halaman: 27-30/i-kan-misi)

* * * * *

Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. (Matius 28:19-20)

Rabu, 27 Oktober 2010

KESELAMATAN YANG SEJATI

Pembacaan Alkitab
1 Petrus 1 : 8-10
8 Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan,9 karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu. 10 Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu. Kisah Para Rasul 4:11
11.Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan -- yaitu kamu sendiri --, namun ia telah menjadi batu penjuru.12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Namun sangat disayangkan masih banyak orang Kristen merasa tidak memiliki kepastian keselamatan padahal sudah lama jadi orang Kristen, sudah dibaptis bahkan sudah pernah jadi pengurus gereja. Mengapa masih ada keraguan atau ketidak yakinan itu ?
Latar belakang :
a) Semua Manusia telah berdosa
b) Manusia mencari jalan sendiri utk selamat
c) Manusia tidak mau mengaku bahwa dirinya berdosa
Sikap orang terhadap keselamatan jiwanya :
1. Yakin pasti selamat
2. Ragu- ragu, tidak mempunyai keyakinan selamat
3. Tidak tahu, terserah Tuhan
Hal hal yang menghalangi
1) Masih menyimpan dosa. Dosa belum diakui seluruhnya
2) Salah dalam menilai anugerah Tuhan
3) Mengira keselamatan tergantung pada perbuatan baik
Keyakinan akan Keselamatan :
Hanya ada didalam Yesus Kristus, karena Ia telah (Kisah Para Rasul 4:11- 12 ) :
1) Mencurahkan darahnya diatas kayu salib untuk menebus dosa kita
2) Membayar lunas semua hutang dosa kita
3) Mengalahkan iblis
Filipi 2:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, 13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
Amin Tuhan memberkati.

Senin, 25 Oktober 2010

PEMULUNG

”Maaf pemulung,peminta sumbangan dilarang masuk dikompleks ini”. Kalimat ini sering kita temui didepan komplek perumahan dikota maupun dipinggiran kota. Kalimat ini seakan akan menyiratkan bahwa pemulung adalah orang orang yang tidak bisa diterima atau bahkan dicurigai keberadaannya.
Dalam kesibukan kota setiap hari mulai dari pagi hingga malam, kita selalu mendapati bahwa pemulung tidak pernah istirahat menjalankan profesinya. Mereka memelototi setiap jengkal tanah, baik dipinggir jalan raya, dihalaman rumah,kantor,warung,rumah makan apalagi ditempat penampungan sampah warga. Mereka dengan alat seadanya berupa pengait besi atau kawat, karung atau gerobak menyisiri jalan dan gang sampai dikampung kampung mencari sampah apa saja yang sekiranya laku dijual.
Sampah sampah yang paling dicari karena laku antara lain gelas dan botol plastic,kardus atau karton,kertas Koran,besi atau seng dan kaleng kaleng bekas cat. Sampah sampah itu dipilah pilah kemudian dijual kepenampungan yang lokasinya tersebar diberbagai tempat seantero kota.
Pemerintah memang memiliki armada angkutan sampah dengan awaknya untuk mengumpulkan sampah dari lokasi penampungan atau pembuangan sampah warga yang disediakan oleh pemerintah. Tugas mereka hanya memindahkan sampah sampah tadi ketempat pembuangan akhir. Mereka tidak memiliki beban tugas untuk memungut sampah yang berceceran dipinggir jalan, dihalaman rumah,toko,restorant ataupun kantor kantor. Apalagi sampah hasil kegiatan masal seperti pesta perkawinan,pameran,kampanye,pawai, dll.
Belum lagi sampah sampah yang dibuang oleh orang orang yang kurang bertanggung jawab dari bus, angkot dan bahkan mobil pribadi yang pasti berceceran dijalan dan akhirnya mengotori jalan raya.
Para pemulung dengan tekun menyusuri jalan jalan tersebut dan memungut semua barang buangan itu dengan sabar dan tanpa rasa jijik sedikitpun. Karena tidak tertutup kemungkinan sampah buangan itu telah dipergunakan untuk menampung barang yang kotor dan menjijikan seperti (maaf ) ludah,dahak bahkan mutahan dari penumpang yang mabuk didalam kendaraan.
Siapa yang peduli dan ingat sama mereka ini? Mungkin hampir tidak ada yang memperhatikan peran mereka dalam membersihkan kotoran berupa sampah tadi. Jika seorang pemulung pria dengan sebuah gerobak dorong dalam sehari mampu mengumpulkan sampah berupa kartas bekas 5 kg, kardus bekas 5 kg, botol plastic 5 kg, gelas plastic 5 kg dan bahan bahan lain setara 5 kg, berapa banyak sampah yang sudah terangkut jika dalam satu wilayah tertentu beroperasi lima orang pemulung. Dapat dibayangkan peran sertanya dalam memelihara kebersihan lingkungan hidup.
Kota kota peraih adipura untuk kebersihan dan keindahan kota membuat sejenis showwindow dikotanya masing masing untuk ditampilkan sebagai wajah kota.Biasanya sekitar jalan raya utama,pusat perbelanjaan atau perkantoran dan taman taman kota. Tempat tempat itu biasanya dipoles sedemikian rupa agar terlihat indah,asri dan berbudaya dalam arti orang tidak akan membuang sampah sembarang,tidak membuang puntung rokok sembarangan bahkan tidak meludah sembarangan. Tempat penampungan sampah disediakan berjejer rapi, dicat mencolok dan diberi label yang jelas terbaca. Tetapi diluar tempat tempat itu dikerjakan secara apa adanya bahkan sampah dan kotoran disembunyikan didalam semak semak dipinggir jalan untuk sekedar tidak kelihatan secara kasat mata.
Saya rasa sudah saatnya dan pada tempatnya jika pemerintah kota/kabupaten member perhatian juga kepada`para pemulung ini supaya mereka bekerja lebih bermartabat dan merasa dimanusiakan.
Pertama, Komplek komplek perumahan diminta untuk tidak memasang larangan tanda dilarang masuk bagi para pemulung. Untuk menghindari terjadinya hal hal yang kurang baik seperti pencurian, dapat ditempuh cara memberi tanda pengenal bagi pemulung.
Kedua, Pemerintah memberi bantuan Cuma Cuma peralatan kerja berupa gerobak dorong, sarung tangan yang bisa dicuci,sepatu lars, masker penutup hidung minimal satu kali setahun.
Perlu kita ingat bahwa dalam situasi dimana lapangan pekerjaan semakin sulit serta ditambah lagi pendidikan yang semakin mahal bagi rakyat kecil, maka sector non formal ini merupakan jaring pengaman yang dapat memberikan lapangan pekerjaan serta penghasilan yang memadai. Tersedianya pekerjaan ini akan berdampak bagi kehidupan warung warung kecil, penjual tahu tempe gorengan, penjual jamu, penjual pentol bakso sebagai makanan rakyat kecil yang murah meriah dan terjangkau.
Karena jika kamu memberi segelas air putih sekalipun untuk orang orang kecil ini, engkau seolah –olah telah melakukannya untuk Tuhan.
Semoga.

Kamis, 21 Oktober 2010

BELAJAR PERUMPAMAAN

Mungkin banyak diantara kita sebagai orang Kristen atau pembaca Alkitab bertanya didalam hati, mengapa Yesus banyak berbicara melalui perumpamaan?. Bukankah kadang-kadang justru perumpamaan itu membuat persoalan semakin rumit, sulit dimengerti bahkan bisa berbeda penafsiran satu dengan yang lainnya.Belum lagi dengan menghadapi begitu banyaknya perumpamaan yang diucapkan oleh Tuhan Yesus. Dalam Alkitab terdapat kira-kira lebih dari 30 buah perumpamaan yang diucapkan oleh Tuhan Yesus.
Memang Tuhan Yesus selama berada didunia ini banyak berbicara melalui perumpamaan ( Matius 13 : 10;34 ). Yesus ingin menyampaikan hal-hal yang dianggap penting namun sukar dimengerti atau hal hal yang paling sederhana sekalipun melalui perumpamaan dengan harapan para pendengarnya pada saat itu cepat memahami maksudnya. Tetapi tidak jarang juga kita temui bahwa para pendengar bahkan murid murid tidak mengerti apa maksud Tuhan Yesus dengan perumpamaan yang diceritakannya. Karena itu Tuhan Yesus tidak segan segan memberikan penjelasan ulang kepada pendengarnya saat itu.

Sabda Allah memang tidak selalu dengan mudah dipahami oleh manusia, karena bukankah pikiran Allah jauh berbeda dengan apa yang dipikirkan oleh manusia. Agar sabda Allah itu dapat dipahami, mengendap di hati untuk selanjutnya dapat dinyatakan dalam tindakan hidup manusia sehari hari maka Yesus memakai berbagai cara yang cukup mudah untuk dipahami yakni lewat perumpamaan ( Matius 13 : 10 ) yang mengangkat kebiasaan-kebiasaan baik ataupun kurang baik dalam kehidupan sehari - hari.

Dalam jaman kita dewasa ini yang disebut jaman modern, terjadi banyak kesukaran dalam memahami sebuah perumpamaan. Hal tersebut dikarenakan antara lain oleh perbedaan budaya,persepsi dan rentang waktu kejadian yang sangat lama dan tentunya kurangnya pemahaman kita tentang konteks masa lalu. Untuk itu dirasa perlu adanya penuntun atau pedoman yang dapat memberikan pemahaman dari perumpamaan itu agar dapat dimengerti atau diaplikasikan dalam konteks masa kini.

Memang ada beberapa perumpamaan yang maksudnya telah dijelaskan oleh Tuhan Yesus kepada murid-muridnya seperti perumpamaan tentang lalang ( Matius 13 : 36 – 42 ) juga perumpamaan tentang penabur dalam Injil Lukas 8 : 5 – 15 dan seterusnya. Namun ada juga yang tidak diberi penjelasan olehNya, seakan-akan pendengar atau pembaca saat ini dibiarkan untuk mengartikannya sendiri.

Secara umum perumpamaan bertujuan :
1 Untuk menjelaskan makna sesuatu hal yang mungkin belum dimengerti atau belum jelas.
2 Untuk memberi nasihat atau teguran baik secara langsung maupun tidak langsung .
3 Untuk memudahkan dalam mengartikan sesuatu masalah

Menurut kamus Alkitab yang diterbitkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia, perumpamaan adalah cerita-cerita yang bermaksud menjelaskan hal-hal yang tersembunyi khususnya cerita cerita yang mengandung hal hal yang nyata dalam kehidupan manusia yang dipakai Tuhan Yesus untuk menerangkan Kerajaan Allah dan rahasianya ( Matius 13 : 11 ).

Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Tuhan Yesus berpandangan pemberitaan tentang Kerajaan Allah cukup sukar untuk dipahami oleh manusia pada saat itu, karena terbatas pemahaman/pengetahuan atau wawasan. Kerajaan yang dipahami oleh manusia sebatas yang terjadi didalam dunia ini,namun kerajaan Allah berbeda dengan kerajaan yang ada didunia ini.
Oleh sebab itu marilah kita dengan sepenuh hati mau belajar dari semua perumpamaan yang diberikan oleh Tuhan Yesus, sehingga kita mengerti dan memahami secara benar maksud dan rencana Tuhan bagi kita orang percaya. Amin.

“ BERHASIL BERSAMA ORANG LAIN “ Oleh : Bambang WA

Saya melihat ada 2 (dua) permasalahan yang sedang merambah dalam masyarakat :
Kelompok Pertama > Ingin cepat kaya.
Kelompok Dua > Yang kecewa karena tidak sempat mendapat kekayaan.

Kelompok Pertama : Didukung oleh maraknya buku-buku dan seminar tentang cara-cara cepat menjadi kaya, bahkan ada judul buku Kaya dalam sekejap. Ini buku yang tidak masuk akal menurut saya, tapi inilah fenomena yang tengah terjadi ditengah masyarakat.
Kelompok Kedua : Kelompok ini kapasitasnya sangat besar di Indonesia, karena kelompok ini bingung memilih antara kebutuhan dan keinginan hidup. Didalam rumah tangga ada kebutuhan bayar SPP anak sekolah, bayar PDAM, PLN tetapi di pihak lain juga ada keinginan untuk beli TV flat yang lebih besar, menurut pandangan saya bahwa pribadi masyarakat kita sekarang telah kehilangan arah atau kompas. Kita bisa melakukan apa yang dapat kita lakukan dan kita mulai akan melakukan segala macam cara untuk mencapai tujuan. (Beritanya banyak di TV)
Ada pertanyaan dari Jemaat Tuhan yang menarik bagi kita untuk dicermati, Bukankah di Alkitab ada firman Tuhan yang mengatakan “ Tuhan memberkati engkau pada waktu tidur .” Kalau konsep ini kita terima dengan salah ! maka akan mencetak jutaan orang-orang Kristen jadi pemalas, lalu Apa artinya firman Tuhan itu ? menurut pendapat saya inilah yang dinamakan Passive income, kalau kita tanya dengan jutawan atau milliader duit mereka sudah menghasilkan uang tetapi memulainya juga dengan kerja keras dan kerja cerdas, ayat ini tidak datang dengan sendirinya dan kita jangan mengambil konteks Alkitab dengan seenaknya.
Dalam Bab ini saya akan belajar mengubah konsep pikiran kita bukannya banyak orang yang mengatakan kalau Anda ingin berhasil, Anda harus menang terhadap orang lain ! nah mulai sekarang buanglah jauh-jauh paradigma semacam itu bahwa untuk berhasil kita harus bersama orang lain, Bagaimana ? supaya bisa menang bersama orang lain mari kita sikapi dengan membaca Injil Markus 2 : 1-5 demikian firman Tuhan “ Kemudian, sesudah lewat beberapa hari, waktu Yesus datang lagi ke kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada dirumah. Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan didepan pintupun tidak. Sementara Ia memberitakan firman kepada mereka, ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh 4 orang. Tetapi ia tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang diatas-Nya, sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh berbaring. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu : “ Hai AnakKu, dosamu sudah diampuni .“

Ada beberapa hal yang dapat kita petik pada ayat tersebut diatas agar kita bisa menang bersama orang lain dan menjadi seorang pemenang :




Setiap Yesus hadir, dimana-mana jemaat selalu mengerumuninya.
Anak muda biasanya suka jadi Idola dan mencari Idola, dari pada mengidolakan orang lain. Jadikan hidup kita di Idolakan orang lain atau menjadi Idola orang lain itulah yang dilakukanoleh Yesus, Yesus selalu dikerumuni orang lain karena bernilai dihadapan kita sebagai contoh :
Uang Lembaran Rp 20.000,- saya lemparkan ketanah, pasti banyak orang yang mau mengambilnya walaupun uang itu saya remas-remas dan saya injak-injaknya sampai kotor dan lusuh tetap banyak yang menginginkannya, mengapa ? karena Uang punya nilai dan kalau roti ? apakah roti juga diperlakukan sama dengan Uang ? kita masih ingin mengambilnya ? tentu tidak, karena karena roti sudah tidak bernilai lagi, demikian juga hidup kita apakah hidup kita dalam kesulitan, diinjak-injak oleh berbagai permasalahan, tapi sadarilah bahwa hidup kita masih punya nilai dihadapan Allah, janganlah minder, tinggalkanlah masa lalu Anda, taruhlah cita-cita dan harapan Anda didepan karena Anda sudah tahu Anda orang yang bernilai, maka nilai Anda akan ditingkatkan! tidak mungkin kita bisa membahagiakan orang lain kalau kita sendiri saja tidak bahagia, siapapun Anda, anak-anak, remaja, pemuda Bapak atau Ibu semuanya punya nilai.

Butuhkan orang lain maka orang lain akan mendukung Anda
 Anda akan berhasil, setiap orang suka dibutuhkan oleh orang lain.
 Jangan sombong, jangan menjadi orang yang selau berfikir bahwa saya tidak butuh orang laindan orang lain tidak butuh kita
Kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan
 Asalkan kita mau menolong orang lain untuk mendapatkan apa yang diinginkan, kalau suami menginkan sesuatu dan isteri mendukungnya dengan sepenuh hati agar suami mendapatkan sesuatu apa yang diinginkanya, Ibu ini juga akan menikmati keberhasilan suaminya karena itu dalam hidup ini jgn sekali-kali menjegal orang lain, tetapi dukunglah dan tolonglah orang lain.
Berikan Pujian kepada orang lain
 Kalau hendak memuji saudara kita Pujilah didepan orang banyak dan kalau hendak menegur atau menasehati, tegurlah dan nasehatilah saat sendirian.
Berikan kenagan yang Indah
 Bangunlah kenangan yang Indah dan sisihkan waktu untuk membuatnya terjadi, karena itu kita harus kreatif bagaimana merencanakan sesuatu misalnya, memberikan kejutan-kejutan kecil pada pasangan Anda atau berikan kenangan yang indah biar orang lain tidak mudah melupakan dan merupakan keberhasilan bersama orang lain.
Mampu mengubah keadaan
 Pada saat kita dikorbankan orang lain, ubahlah pengorbanan itu menjadi berkat untuk orang lain inilah sebuah kebenaran.

Pada saat orang lumpuh diturunkan oleh 4 orang teman-temannya dari atap rumah, setelah orang lumpuh itu disembuhkan siapa yang menutup atap rumah itu ? yang paling mungkin adalah pemilik rumah itu sendiri, tetapi sekaligus menjadi berkat bagi orang yang lumpuh, orang lain boleh mengotori kita, membongkar atap kehidupan kita, tetapi kehidupan kita tetap memberkati orang lain, Amin

Rabu, 20 Oktober 2010

ALLAH MENCIPTAKAN DARI YANG TIDAK ADA MENJADI ADA

Dalam suatu Paket Pendidikan Dasar-Dasar Iman Kristen yang pernah saya ikuti yang diselenggarakan oleh YLSA(Yayasan Lembaga Sabda) dalam Program Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam (PESTA) ada sebuah pertanyaan demikian:

"Apakah pentingnya meyakini pengajaran bahwa Allah adalah Pencipta segala sesuatu?"

Dengan dibekali 5w1h ( what, when, where, why, who, dan how ), manusia tidak saja memiliki segudang pertanyaan, namun memiliki rasa ingin tahu yang tidak terbatas. Meskipun pancainderanya terbatas memberi jawab atas rasa ingin tahunya yang tidak terbatas, namun alam pikir manusia berusaha mencari jawab untuk memuaskan rasa ingin tahunya. Di sini manusia bertemu dengan logika. Sayangnya tidak semua logika manusia logic, karena logika ternyata masih dipengaruhi oleh pancaindera dan pengalaman masa lalu.

Pengalaman saya ketika masih kecil terhadap penginderaan matahari yang terbit di timur dan terbenam di barat menarik sebuah logika bahwa matahari berjalan dari timur ke barat. Fatalnya ketika logika yang tidak logic dengan sembrono digunakan menarik logika baru. Ketika logika saya mengatakan matahari berjalan dari timur menuju ke barat di siang hari, dan kenyataannya setiap hari demikian, timbul pertanyaan di benak saya "Saat kapan matahari balik ke timur untuk menunaikan tugasnya besok pagi?". Pertanyaan ini menuntut jawaban. Sayangnya, jawab yang digunakan untuk memuaskan pertanyaan tersebut memerlukan hipotasis. Inilah logika yang ada (lama) dipinjan untuk menarik logika baru guna memberi jawab atas pertanyaan yang terus menuntut jawab. Hipotesis itu begini : Jika hari ini matahari berjalan dari timur ke barat, dan besoknya diulangi seperti itu setiap hari, berarti matahari balik ke timur pada malam hari."

Contoh-contoh logika yang tidak logic di masyarakat lokal banyak kita jumpai seperti ketika terjadi gunung meletus, orang bertanya mengapa? Mereka berusaha menemukan jawab sesuai dengan keterbatasan mereka: "yang menunggu gunung sedang marah", begitu juga ketika sungai meluap: "yang menunggu sungai sedang marah". Akhirnya timbul istilah : yang menunggu gunung, yang menunggu sungai, yang menunggu hutan, yang menunggu laut,dll. Sedemikian sehingga berkembang orang percaya adanya dewa matahari, ada dewa api, dewa bayu (angin), dewa bulan, baal, dll.

Ketika alam pikiran manusia semakin modern dengan logika-logikanya melalui hipotesis teruji oleh sampling sebuah rancangan percobaan, alam pikiran itu terus mengembangkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak ada hentinya, dan alam pikiran itu juga yang terus berusaha mencari jawab untuk memuaskan ketidaktahuannya. Pertanyaan itu antara lain adalah: "Benarkah segala sesuatu itu ada permulaannya?". Pertanyaan ini timbul dari logika kita bahwa semua yang berada dalam dimensi ruang dan waktu memiliki permulaan (Refrensi DIK-R01b).

Kenyataan yang ada bahwa segala sesuatu yang terjadi di dalam dimensi ruang dan waktu ada bahan dasarnya. Kita ada di dunia ini karena ada bahan dasar, yang oleh sistem, membentuklah kita. Demikian juga makhluk hidup yang lain terbentuk oleh bahan dasar, yang oleh sistem, terbentuklah tumbuhan-tumbuhan sesuai dengan jenisnya, binatang sesuai dengan jenisnya. Benda-benda mati tersusun atas bahan dasar. Mobil, motor, pesawat, kereta bermula dari bahan dasar, yang oleh karena sistem pengapian di ruang bakar bisa bergerak. Secara material bahan dasar yang membentuk benda hidup maupun benda tak hidup adalah unsur-unsur kimia. Dan sistem telah menjaga proses dibentuknya unsur-unsur kimia ini menjadi manusia dan makhluk hidup yang lain secara (reproduksi) terus-menerus berkesinambungan.

Manusia bisa membuat sistem mobil bisa hidup bergerak, tapi manusia tidak mampu membuat sistem dimana mobil dapat bereproduksi.

Kita hidup di dunia ini menempati dimensi waktu, dari mulai proses terbentuknya orok, dilahirkan, hingga kini. Juga di dalam rentang waktu tersebut kita menempati dimensi ruang. Namun sebelum rentang waktu tersebut secara wujud kita belum ada, tetapi bahan dasar untuk membentuknya sudah ada, dan menempati dimensi ruang (hukum kekekalan massa). Saya menyimpan pertanyaan: "Apakah unsur-unsur kimia yang sekarang ini menyusun diri menjadi tubuh saya pada dimensi waktu sebelumnya masih murni berwujud unsur kimia belum pernah terpakai, atau jangan-jangan pernah tersusun oleh sitem membentuk makhluk purba?"

Louis Pasteur pernah terjebak dalam pencarian asal-usul makhluk hidup. Yang ia temukan hanyalah sesuatu yang sudah menjadi sistem, "makhluk berasal dari makhluk hidup." Omne ovum of vivo omne vivo of ovum.

Ketika kita terjebak oleh logika 'segala sesuatu ada permulaannya', yang ternyata disanggah oleh logika lain bahwa 'jika semua yang ada pernah ada permulaannya, maka ada waktu di mana semuanya tidak ada sama sekali'. Dan'Apa bila pada suatu waktu pernah tidak ada apa-apa sama sekali, maka tidak akan pernah ada apa-apa selamanya(tidak ada bahan dasarnya)', terus bagaimana dong? Biarlah logika bersoal jawab dengan logika, toh kenyataannya alam raya ada.

Jadi jika sebelumnya tidak ada apa-apa, tentu ada 'sesuatu' yang membuat yang tidak ada menjadi ada dong????? Sampai di sini banyak orang membuat jawab yang berbeda-beda atas pertanyaan 'sesuatu' tersebut. Dari sinilah timbulnya banyak illah-illah yang dibentuk dan disembah oleh banyak orang, yang sebenarnya merupakan hasil sebuah pemikiran manusia (sebuah ide).

Tetapi Yehova (yang oleh banyak orang diterjemahkan sebagai Allah) Dia bukan hasil pemikiran manusia, karena Dia yang lebih dulu memperkenalkan diriNya kepada manusia. "AKU ADA YANG AKU ADA" Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub". Allah yang menciptakan langit dan bumi. Dia ada.

Disinilah kita merasa penting meyakini pengajaran bahwa Allah adalah
Pencipta segala sesuatu. Dia bukan hasil pikiran manusia.

Senin, 11 Oktober 2010

DIPANGGIL UNTUK DIPROMOSIKAN



Lukas 5 : 10 “ Demikianlah juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon : “Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia.”

Mengapa Tuhan Yesus dalam memberi perintah untuk dipromosikan kepada Simon dengan menggunakan perumpamaan sebagai Pejala Manusia ?karena kehidupan keluarga Simon saat itu berprofesi sebagai Nelayan dan di  sana pada saat itu belum ada petani Karet atau Sawit/  padi (Banih=bhs setempat) seandainya Simon bertemu Tuhan Yesus sebagai Petani Karet ada kemungkinan Yesus menggunakan perumpamaan Petani Karet.
Pernyataan Yesus kepada Simon untuk menjala manusia, itu juga berlaku bagi kita sekarang setelah membaca dan merenungkan ayat ini.  Saat itu juga  Simon menjadi panggilan untuk melakukan tugasnya menjadi Pejala manusia dan meninggalkan profesinya sebagai Nelayan yang hanya menjala ikan, demiakian cara Yesus mengajar pada murid-muridnya.   Kita yang percaya kepada Yesus juga di beri tanggung jawab untuk mencari Jiwa-jiwa yang tersesat dan terhilang serta belum manerima Yesus untuk diselamatkan agar ia tidak binasa baik melalui pemberitaan Firman Tuhan atau melalui prilaku hidup kita yang sudah di perbaharui.
Kenapa Yesus memilih Simon untuk dipromosikan ? karena Simon mempunyai kelebihan yang luar biasa yang dilihat oleh Yesus sehingga Simon dianggap mempunyai potensi untuk dipromosikan yaitu dipakai untuk melayani pekerjaanTuhan, Sadarilah bahwa ketika Tuhan Yesus memilih Kita berarti ada sesuatu dalam diri kita yang dilihat oleh Yesus sehingga dianggap pantas untuk dipromosikan, benar saudara, tatkala kita dipilih oleh Tuhan adalah hak prerogative Tuhan dan itu adalah Karunia dari Tuhan.
Yang jelas apabila kita sedang dipromosikan oleh Tuhan Yesus pasti dalam diri  kita ada sesuatu yang menarik perhatian Tuhan sehingga Ia menilai kita dan memilih kita untuk melakukan pekerjaan Tuhan yang harus dilakukan oleh orang yang dipercayakan kita dipakainya untuk melayani-Nya.
Namun perlu diingat, sesungguhnya ketika seseorang sedang dipakai Tuhan pilihan itu selalu berangkat dari kegagalan hidup, Murid-murid semua adalah orang- orang yang ahli dalam bidangnya atau professional sebagai nelayan, namun mereka mengalami kegagalan dalam hidupnya (Lukas 5 : 1-3) Ketika Yesus Naik keperahu dan menyuruh Simon untuk menolak perahunya sedikit menjauh dari pantai dan dipakailah perahu Simon sebagai mimbar kotbah Tuhan Yesus sesaat setelah semalaman simon gagal mendapatkan ikan.
Seringkali dalam kegagalan yang kita alami, Tuhan masih meminta kepada kita berkorban dan berbuat sesuatu untuk Tuhan, kita hanya belajar untuk senantiasa percaya sepenuhnya pada rencana Tuhan. Tuhan tidak mau menilai apakah kita mau untuk dipakai seperti Simon, tidak membantah, tidak menolak tidak mengemukakan banyak alasan untuk mengelak perintah Tuhan Yesus dengan taat melakukan apa yang diminta Yesus bahkan ditengah kepedihan yang harus mengalami kegagalan.

Mengapa Simon dipromosikan ?                                                                      Karena Simon mempunyai Hati Nurani yang baik, apakah murid yang hati nuraninya tidak baik tentunya tidak demikian yang bisa menilai hati kita adalah Tuhan sendiri, Jika kita juga memiliki hati nurani yang baik yang sudah dinilai oleh Tuhan maka Tuhan akan mempromosikan kia untuk melakukan pekerjaan Tuhan , bisa melalui hamba Tuhan mungkin kita diminta berdoa, berdoa syafaat, mendoakan orang sakit, sebagai leader atau pemimpin pujian pemain musik, tamborin, menyampaikan firman Tuhan dan masih banyak lagi pekerjaan Tuhan yang harus dilakukan oleh orang percaya sebagai orang yang hati nuraninya baik tentunya tidak menolak dan tidak merasa keberatan untuk melakukan pekerjaan Tuhan yang di percayakan atau ditugaskan kepada kita. Pelayanan bukanlah merupakan suatu beban tapi suatu ketaatan kepada Tuhan karena Ia menganggap bahwa kita sanggup melalukannya dan dapat dipercaya.
Karena Simon memiliki Tekad yang kuat, setelah memiliki hati nurani yang baik kita harus memiliki tekad yang kuat. Tekad yang kuat adalah usaha yang memiliki ketekunan dan komitmen untuk terus melakukan sekalipun berada dalam tekanan serta keletihan dan dibayangi oleh sebuah kegagalan, Simon menuruti Tuhan Yesus bekerja untuk menebarkan jalanya dan dia menuai berkat Tuhan.
Ketika kita memiliki tekad yang kuat, untuk melakukan pekerjaan Tuhan maka tidak ada kuasa yang sanggup menahan berkat Allah yang dicurahkannya kepada kita. selamat meyani pekerjaan Tuhan,  Tuhan Yesus memberkati amin buat firman Tuhan.

                                                                             oleh Bambang.WA


“Selamatkan Jiwa berapapun harganya"



Pembacaan : Yehezkiel 34 : 16 “ Yang hilang akan kucari, yang tersesat akan kubawa pulang, yang luka akan kubalut, yang sakit akan kukuatkan, serta yang gemuk dan yang kuat akan kulindungi, aku akan menggembalakanmereka sebagaimana seharusnya.

Tuhan kita punya misi yang sangat besar yang digenapi dalam Yesus Kristus, yaitu misi untuk menyelamatkan umatnya yang tehilang. Tuhan tidak mau ada seorangpun yang binasa tetapi supaya semua dapat diselamatkan. Betapa pedulinya Tuhan dalam kehidupan dan Keselamatan manusia.
Tuhan tahu bahwa manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri, karena ada kecenderungan hati manusia  adalah melakukan kejahatan dihadapan Tuhan. Oleh sebab itu hanya karena kasih Tuhan, atau Anugerah-Nya kita diselamatkan Dan dalam Kristus oleh pengorbanaNya kepada karya penebusanNya kita diselamatkan dan itupun adalah kasih setiaNya semata.
Orang Kristen punya tanggung jawab dalam hidupnya ketika Ia percaya olehNya kita diselamatkan, Ya ! Hutang Jiwa, kita berhutang jiwa pada Tuhan Yesus dan oleh penebusanya kita juga dipanggil untuk menjangkau, mencari saudara-saudara sesama jiwa yang menjauh dan terhilang ( hidup dalam dosa ) untuk menjalankan misi besar dalam menjangkau jiwa-jiwa yang terhilang, kita harus memiliki hati yang penuh belas kasihan. Matius 9 : 36 “ Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.”
Kita semua adalah merupakan “Tangan Tuhan” yang dipakai untuk menjangkau jiwa-jiwa yang tersesat dan belum mendengar Injil Keselamatan dan untuk membawa mereka kepada Tuhan.
Ada 5 langkah penyelamatan terhadap mereka yang hilang dengan skill kita
1.     Ketrampilan Mata untuk Memandang.
Kita tajamkan mata jasmani dan mata rohani kita untuk memandang dan melihat jiwa-jiwa yang begitu banyak sedang menuju kepada kebinasaan dengan penuh belas kasihan akan dengan mudah tergerak dan mau mengulurkan tangan  untuk menolong mereka.
2.     Kertampilan Telinga untuk mendengar   (Amsal 21: 13)
“Siapa menutup telinga bagi jeritan orang lemah, tidak akan menerima jawaban, kalau ia sendiri berseru-seru.”                         
Kita harus tetap membuka telinga kita untuk mendengar jeritan jiwa-jiwa yang memohon pertolongan Tuhan. Ketika kita membuka telinga kita dan mau mendengarkannya maka Tuhan akan membuat telinga kita peka dan mereka yang mau berbelas kasihan dan kita diberi kemampuan dan keberanian untuk melakukan tugas Tuhan.
Mari kita buka telinga kita untuk mendengarkan Perintah dan Panggilan serta teriakan jiwa-jiwa yang tersesat.

3.     Ketrampilan Kaki untuk melangkah.    ( Yesaya 6 : 8 ) 
Suara Tuhan berkata :” Siapakah yang akan Ku-utus, dan siapa yang mau pergi untuk Aku ?” maka sahutku : “Ini Aku utuslah Aku”
Kita harus berbuat dan melangkahkan kaki kita kejalan yang hanya untuk mencari dan mengutus orang yang mau meringankan kakinya untuk melakukan dan mencari jiwa-jiwa yang terhilang.
Tugas mencari dan menyelamatkan untuk memenangkan jiwa bukan hanya tugas dari kelompok rohaniawan saja, melainkan tugas semua orang percaya.
4.      Ketrampilan Tangan untuk merangkul.    ( 1Kor 9 : 22)
Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat meyelamatkan mereka yang lemah, Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka.
Kegagalan orang percaya untuk mau menjangkau orang yang terhilang adalah “Berat tangan” tidak mau mengulurkan tanganya dan mudah sekali menghakimi mereka,sehingga dengan mau membawa jiwa-jiwa kepada Tuhan.
Seringkali kita merasa elergi dengan orang yang berdosa, menjauhi dan memusuhi mereka. Pada hal kita sendiri dulunya juga orang berdosa sama seperti mereka.
5.             Ketrampilan Lidah untuk menghibur.   (Yesaya 50 : 4a)
“Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu.”
Perkataan kita harus selalu penuh semangat mempergunakan mulut kita dengan benar yaitu untuk membangun dan memberi semangat baru bagi mereka yang letih dan lesu. Jauhkan dari kita mulut yang berkata-kata tidak pantas yang membuat orang menjauh dari kita dan menolak Tuhan.
Biarkan Orang lain menjadi berbahagia dan menikmati apa yang keluar dari mulut kita, yaitu perkataan-perkataan Firman Tuhan yang menguatkan dan membangun orang lain dan menerima Allah Bapa kita. amin.
Persoalannya adalah maukah kita sebagai orang yang percaya untuk mengulurkan tangan kita dan berbelas kasiahan untuk mendengar dan menolong saudra-saudara kita yang tersesat dan terhilang agar mereka Tuhan kita tidak binasa melainkan memperoleh Kesematan dari Allah Bapa melalui Kristus Yesus Tuhan kita, Amin.

Oleh : Bambang WA