Sabtu, 06 November 2010

POHON ARA YANG TIDAK BERBUAH

Pembacaan Lukas 13 : 6 - 9
Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"

Pertanyaan :
1. Apa atau Siapa yang dimaksud dengan kebun Anggur
2. Siapa pemilik kebun anggur ?
3. Apa tujuan perumpamaan ini ?

Pembahasan
Umat Israel adalah umat pilihan Allah. Umat ini selalu dilambangkan dengan Kebun Anggur Tuhan oleh Alkitab ( Yesaya 5 : 7 ). Jadi dalam perumpamaan ini Pohon ara dimaksudkan adalah orang Israel yang telah tinggal ditanah perjanjian atau tanah yang dijanjikan, tanah yang subur berlimpah susu dan madu sejak mereka keluar dari perbudakan Mesir.

Kenyataannya memang pohon ara tumbuh dengan baik ditanah palestina,apakah itu ditanam tersendiri maupun ditanam didalam kebun anggur. Pohon ara yang tumbuh ditanah palestina dari jenis sycomare, daunnya selalu hijau sepanjang tahun dan menghasilkan buah secara teratur pada musimnya.Kemungkinan pohon ara jenis inilah yang dipanjat oleh Zakeus ketika ia ingin melihat Tuhan Yesus yang lewat dalam perjalannya ke Yeriko. Ditanah Palestina kayu pohon ara digunakan untuk bahan bangunan dan buahnya menjadi makanan ( segar maupun kering ) disamping buah anggur yang menjadi buah utama.

Allah Bapa sebagai pemilik kebun anggur datang dalam nama Tuhan Yesus untuk mencari buah diantara umat Israel. Namun Ia tidak mendapatinya. Yang ada hanya daunnya yang rimbun, hijau tanpa buah. Keadaan ini membuat pemilik kebun menjadi kesal bahkan murka.

Memang pada kenyataannya pada saat itu umat Israel hidup rohaninya kelihatan baik. Penampilan secara lahiriah sangat meyakinkan namun kering. Tuhan Yesus mengatakan bahwa mereka seperti kuburan yang diluarnya dicat putih tetapi didalamnya busuk. Begitulah kondisi kerohanian Israel saat itu. Mereka hanya beragama,tampil bangga dengan atribut keagamaan yang semarak, bangga karena mereka keturunan Abraham dan sebagainya. Penampilan lahiriah yang semarak inilah yang dikecam oleh Tuhan Yesus bak pohon ara yang tumbuh subur daunya tetapi tidak menghasilkan buah. Kehidupan keagamaan yang angkuh dan tanpa pertobatan.

Jelas bahwa Tuhan Allah merindukan umatNya menghasilkan buah buah rohani yang berkenan kepadaNya. Bukan tampilan ritual keagamaan yang rumit terkesan saleh dan kudus.

Dalam hal ini Tuhan tetap memberikan kesempatan kepada umat ini untuk bertobat( ayat 7,8,9 ), Ia datang langsung melawat umatNya, tetapi nyatanya mereka menolaknya dan tidak ada perubahan.

Kesimpulan
Perumpamaan ini ingin menggambarkan kepada kita tentang kesabaran Tuhan pun ada batasnya. Bahwa Tuhan tidak selamanya menunggu orang-orang yang tidak percaya untuk mengambil keputusan bertobat. Inilah gambaran tentang kekekalan. Jika Tuhan telah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk bertobat namun tidak juga mau mengambil keputusan maka dengan terpaksa harus menerima hukuman ( pohon ditebang ayat 9).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar