Sabtu, 06 November 2010

ORANG ORANG UPAHAN DI KEBUN ANGGUR

Pembacaan Matius 20 : 1 – 16
1 "Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya.2 Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya.3 Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar.4 Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan mereka pun pergi.5 Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi.6. Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari?7 Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku.8 Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu.9 Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar.10 Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi mereka pun menerima masing-masing satu dinar juga.11 Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu,12 katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.13 Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari?14 Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu.15 Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?16 Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."
Pertanyaan
1. Siapakah yg dimaksud tuan pemilik kebun anggur ?
2. Siapakah yg dimaksud dengan pekerja-pekerja ?
3. Apa yg dimaksud dengan kebun anggur
4. Apa yang dimaksud dengan malam hari saat membayar upah ?
5. Mengapa upah yang diterima sama besarnya walaupun jam kerja berbeda ?
6. Apa makna rohaninya
Pembahasan
Perumpamaan ini menceritakan tentang seorang tuan yang pagi-pagi mencari pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah ia menemukan pekerja-pekerja, mereka sepakat dengan upah sedinar sehari. Pukul sembilan pagi, sang tuan menemukan orang-orang yang menganggur yang lain, lalu sang tuan menyuruh mereka bekerja di kebunnya dengan upah yang sang tuan anggap pantas. Kira-kira pukul dua belas dan tiga petang dan lima petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi.
Malam harinya, ketika para pekerja hendak pulang, sang tuan membayar masing-masing dari mereka satu dinar. Para pekerja yang datang lebih pagi bersungut-sungut kepada tuannya, karena mereka mengira akan mendapat lebih banyak uang. Tetapi tuan tersebut menjawab bahwa ia bebas mempergunakan miliknya, termasuk menunjukkan kemurahan hatinya untuk orang yang masuk terakhir, dan ia mengingatkan mereka untuk tidak iri hati.
Tuan di dalam perumpamaan tersebut melambangkan Allah yang menjadi pemilik dan penguasa atas dunia ini yang digambarkan sebagai kebun anggur. Dalam Perjanjian lama kebun anggur dilambangkan sebagai umat Tuhan yaitu bangsa Israel. Sedangkan hamba atau pekerja , dan hamba-hambanya adalah manusia yang berdosa. Allah memanggil dan menyelamatkan manusia dari dosa (kepengangguran) atas inisiatif Allah sendiri disepanjang masa sejak manusia jatuh kedalam dosa. Allah telah berinisiatif untuk menyelamatkan manusia agar tidak jatuh kedalam penghukuman kekal. Waktu yang digambarkan sebagai jam sembilan pagi, jam dua belas siang dan jam tiga petang bahkan sampai jam lima petang memberi gambaran bahwa panggilan Allahpun terjadi menjelang dunia ini kiamat. Para pekerja dapat diartikan sebagai :
1. Manusia yang dipanggil untuk menjadi orang percaya tanpa memandang usia dan tanpa memandang waktu semuanya dipanggil untuk mendapat keselamatan.
2. Mereka adalah orang orang yang dipanggil untuk menjadi pelayan, hamba2 Tuhan, para Nabi dan Rasul – rasulnya yang dipanggil dan diutus dari segala zaman bahkan sampai saat ini dan waktu yang akan datang.
Waktu yang semakin sore menunjuk pada usia manusia maupun usia dunia ini. Pada waktunya nanti ( sore / malam ) yaitu ketika akhir zaman Allah akan mengumpulkan segenap orang percaya termasuk Hamba hamba Tuhan untuk menerima upah atas pekerjaannya selama di dunia ini. Upah yang diterima sama besarnya menunjukan bahwa upah bukan didasarkan pada lamanya menjadi orang kristen atau menjadi hamba Tuhan atau duluan waktu bekerja tetapi berdasar atas anugerah dan kasih karunia Tuhan. Tidak ada seorangpun yang bisa menuntut lebih, apalagi jika hanya didasarkan atas rentang waktu jadi orang Kristen atau jadi Hamba Tuhan. Disini Tuhan Yesus mau memberi peringatan pada murid muridnya agar tidak memiliki perasaan iri dan dengki, karena keselamatan adalah anugerah, bukan imbalan dari perbuatan dan lamanya kita menjadi orang kristen.
Makna Rohani
Panggilan Allah sama sekali tidak berhubungan dengan usaha manusia maupun sebaliknya ketiadaan usaha manusia melainkan semata-mata atas Kasih Karunia dan AnugerahNya.
Di akhir pengajarannya Yesus menasihatkan: Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terkemudian akan menjadi yang terdahulu.
Amin, Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar