Senin, 15 November 2010

LIKA LIKU STUDY BANDING

Seorang teman mantan pegawai negeri sipil didaerah, bercerita pernah merasakan keinginan yang kuat untuk bisa ikut dalam sebuah study banding yang dilaksanakan oleh instansi tempat nya bertugas atau instansi dimana ia memiliki hubungan kerja. Keinginan yang begitu kuat itu bukan karena ingin memperoleh tambahan pengetahuan untuk diterapkan dalam tugas nantinya, tetapi lebih disebabkan oleh keinginan untuk melihat negeri orang dan menikmati fasilitas yang belum pernah dinikmatinya seperti naik pesawat terbang, menginap dihotel berbintang, minum dikafe atau makan direstoran mewah dan hiburan – hiburan yang belum pernah dirasakannya.
Hasrat besar PNS itu juga rupanya ada didalam diri anggota Dewan Perwakilan Rakyat baik pusat maupun daerah yang sebenarnya adalah orang-orang yang telah memiliki tingkat hidup diatas rata rata PNS dan rakyat kebanyakan. Namun gejolak untuk bisa jalan jalan keluar daerah atau keluar negeri cukup besar karena inilah kesempatan baik yang harus dimanfaatkan dengan sebaik baiknya. Siapa yang bisa menjamin kalau dalam pemilihan mendatang bisa duduk lagi dikursi nan empuk itu. Jadi mumpung ada kesempatan, maka baiklah waktu yang ada ini digunakan untuk berpiknik ria dinegeri seberang yang mungkin tidak ada lagi kesempatan dimasa datang.
Penyakit study banding yang menghinggapi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD ) dibungkus alasan formal ingin menggali pengalaman Pemda lain dalam mengelola sesuatu objek misalnya pengelolaan perparkiran, taman kota, kebersihan kota, pasar rakyat,atau pariwisata dan banyak objek lainnya, maka disusunlah sebuah rencana study banding misalnya ke Jogja atau Bali atau Bandung, Jakarta,Manado,Medan,Padang,Balikpapan dan sebagainya. Yang menjadi tanda tanya kenapa objek study banding anggota DPRD atau pun aparat Pemda lebih suka memilih jogja, bali,Jakarta,bandung untuk study banding. Apakah memang kota atau Pemda setempat memang memiliki kelebihan yang patut jadi acuan ? Jawaban sementara adalah karena kota kota itu mempunyai daya tarik tersendiri. Misal Bali karena terkenal dengan objek wisatanya . Jakarta atau Bandung dipilih karena kedua tempat itu sesak dengan tempat hiburan pemuas mata dan telinga atau yang lainnya. Pendek kata study banding adalah alasan yang tepat untuk melihat dan sekaligus menikmati apapun yang bisa dengan gratis karena dibekali oleh Negara atau Daerah. Begitu pula dengan anggota DPR pusat, study banding keluar negeri tentu memilih kota atau Negara – Negara yang hebat walaupun tidak sesuai dengan objek study banding.
Itulah sebabnya jika tugas pokok sudah dapat dilaksanakan misalnya pertemuan singkat dengan Pemda atau Instansi terkait dengan objek study banding yang mungkin sekitar 2 – 3 jam pertemuan, maka bak panah lepas dari busurnya. Masing masing personil mulai mencari informasi tempat mana yang layak untuk dikunjungi, baik sendiri sendiri maupun berkelompok dua tiga orang yang sama seleranya. Tidak heran ketika kembali kehotel dengan segera jemputan taksi menempati posisi di halaman hotel dan kemudian membawa anggota study banding kemanapun mereka kehendaki.
Bagaimana nasibnya dengan materi study banding? Ah itu mudah saja, minta brosur dan peraturan yang ada atau buku buku yang kebetulan sudah diterbitkan oleh instansi tertentu dan serahkan kepada ketua tim untuk dibawa pulang. Nanti untuk pembuatan laporan sudah ada formatnya, tinggal isi sesuai dengan kebutuhan oleh stap yang kebetulan juga ikut study banding. Tentunya stap akan sangat senang jika dibawa study banding karena ia juga punya selera yang mirip atau sudah dibentuk seleranya sama dengan para anggota dewan tersebut.
Laporan tinggal laporan, bisa diarsipkan dengan baik, foto foto dokumentasi pertemuan sejenak itupun diarsipkan dengan baik yang isinya sudah bisa diduga, yaitu foto sambutan ketua tim / rombongan, sambutan tuan rumah, penyerahan cindera mata dan satu dua foto pembicara saat diskusi / pertemuan dilaksanakan.
Apakah hasil study banding bisa diterapkan ? sebenarnya ada yang bisa tetapi banyak yang tidak bisa karena memang situasi dan kondisi, berbeda baik social, fisik,ekonomi dan budaya atau sumberdaya lainnya. Akhirnya study banding tinggal study banding, dan ada kemungkinan study banding yang sama (misalnya perparkiran ) dengan tempat yang sama akan dilakukan lagi oleh komisi atau fraksi lain di Dewan tersebut, Cuma dibedakan dalam stressing atau titik perhatiannya. Kalau fraksi yang satu dari sudut pendapatan untuk mengisi kas daerah tetapi fraksi yang satunya mengenai pertisipasi swasta dalam pengelolaan perparkiran. Untuk objek yang tumpang tindih ini, tidak ada yang terlalu peduli karena yang penting bukan tujuannya tetapi efek sampingnya.
Lalu bagaimana dengan anggaran, apakah daerah atau pemerintah meyediakan dana untuk memenuhi semua kebutuhan perjalanan study banding ini ? Secara normative sudah terpenuhi, misalnya tiket pesawat pp, taksi airport – ke kota pp, biaya penginapan hotel, uang harian atau lumpsum. Tapi itukan jumlahnya tidak seberapa, sedangkan untuk biaya hiburan tidak tersedia. Lalu bagaimana menyikapinya? Yang paling sederhana adalah mengajak partner setiap komisi atau fraksi untuk ikut study banding. Setiap partner yaitu instansi pemerintah, swasta atau BUMN/D diminta partisipasi untuk membantu keberangkatan rombongan sudy banding. Jumlahnya bisa dirundingkan sesuai situasi dan kondisi instansi yang bersangkutan. Untuk partner kerja, bisa ikut dalam study banding atau bisa juga tidak ikut, tergantung pimpinan masing masing.
Begitulah ceritanya, sehingga tidak heran ditengah tengah masyarakat terdengar kencang suara suara menentang study banding yang dilakukan oleh anggota dewan, baik pusat maupun daerah karena memang lebih banyak sia sia daripada hasil yang diperoleh. Hasil disini dalam pengertian untuk meningkatkan kemakmurann rakyat,bukan kemakmuran anggota dewan.
Akhirnya semua terpulang kepada hati nurani para pemimpin kita, apakah mereka masih memilikinya atau sudah menutupnya sehingga tidak ada rasa lagi walaupun ditusuk dengan bambu runcing sekalipun. Ya itu lah Indonesiaku saat ini.

Sabtu, 13 November 2010

JANDA YANG GIGIH, HAKIM YANG TIDAK BENAR

Pembacaan : Lukas 18 : 1 – 8
Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Kata-Nya: "Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun. Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku. Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun, namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku." Kata Tuhan: "Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu! Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"

Pertanyaan :
1. Siapakah sesungguhnya janda yang dimaksudkan oleh Tuhan Yesus dalam perumpamaan ini ?
2. Mengapa janda ini perlu bersikap gigih atau tidak berputus asa ?
3. Apa makna rohaninya ?

Pembahasan
Hidup kita didunia ini tidak ubahnya seperti seorang janda yang penuh dengan segala kesusahan. Terkadang kita tidak mampu menyelesaikan sendiri persoalan hidup ini dan saking beratnya bisa membuat kita putus asa.

Janda ini melambangkan kehidupan orang percaya yang harus setia dan tekun dalam berdoa kepada Bapa diSurga. Ketekunan dan kesetiaan dan kesungguhan sangat dituntut oleh Tuhan untuk mengetahui sebesar apa ketergantungan kita kepada Tuhan.Karena justru dalam kelemahan kitalah maka kekuatan Allah menjadi nyata. Seringkali kita dalam berdoa hanya sekadarnya saja, sepintas lalu, giat sebentar kemudian bosan.
Teladanilah sikap janda ini yang walaupun tahu hakim didunia ini bisa bertindak sewenang-wenang tetapi karena kegigihannya akhirnya perkaranya dimenangkan oleh hakim tersebut. Apatah lagi Bapa kita yang diSurga, Allah yang Maha mengasihi pastilah akan mendengar dan menjawab segala seru doa kita, asalkan sesuai dengan kehendakNya.

Kesimpulan
Lukas 7:7 - 8
"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.

Kamis, 11 November 2010

POHON MENJADI TERKENAL KARENA BUAHNYA

Tetapi jika harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah (Filipi 1 :22)

1. Firman Tuhan sekilas nampak sederhana tetapi kalau konsekwen dilakukan maka Firman Tuhan itu akan menjadikan seseorang bertumbuh dalam iman.
Pertumbuhan disini diukur oleh buah yang dihasilkan , Buah dimaksud adalah Buah-buah Roh Demikian firman Tuhan “ Tetapi buah Roh ialah Kasih, Sukacita, Damai sejahtera, Kesabaran, Kebaikan, Kesetiaan, Kelemah lembutan, Penguasaan diri Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. “ (Galatia 5 : 22-23)

1) K A S I H adalah Kekuatan dari Tuhan untuk :
a. Memahami dan mengenal Tuhan dengan segala keberadaanya yaitu Kekudusan, Keadilan, Kemurahan, cara kerja, kecemburuan dan lain-lain.
b. Menerima keberadaan orang lain apa adanya apakan keadaanya kaya, miskin, sopan, jahat dan lain-lain, tanpa ada rasa iri, cemburu, rasa kawatir atau rasa was-was, seperti menerima diri kita sendiri.

2) SUKA CITA adalah Kekuatan dari Tuhan untuk menyingkirkan rasa ketakutan, Kecemasan, keragu-raguan, rasa Keputus asaan dan menolong melintasi penderitaan, penganiayaan dengan kemenangan.

3) DAMAI SEJAHTERA adalah kekuatan dari Tuhan untuk merasa Tenang ketika berada dalam Badai kehidupan, Ia tidak digoyahan oleh rasa Ketakutan, Kecemasan, Keragu-raguan dan Percaya 100 % pada Firman Tuhan.

4) KESABARAN adalah kekuatan dari Tuhan untuk tidak “ Menyerah “ dalam menanggung segala kesukaran Hidup.

5) KEMURAHAN adalah kekuatan dari Tuhan untuk rela membantu, menolong tanpa memandang rupa atau pandang bulu orang lain yang mengalami kesulitan atau kesusahan tanpa motivasi imbalan.

6) KEBAIKAN adalah kekuatan dari Tuhan untuk melakukan apa yang benar menurut Firman Tuhan.

7) KESETIAAN adalah kekuatan dari Tuhan untuk memikul tanggung jawab dalam perkara yang Tuhan berikan.

8) KELEMAH LEMBUTAN adalah kekuatan dari Tuhan untuk Rela diperlakukan tidak adil dengan tidak membalas atau berlaku kasar, karena perlakukan tersebut sebagai sarana untuk membentuk Karakter Kristus.

9) PENGUASAAN DIRI adalah kekuatan dari Tuhan untuk Tidak semaunya menuruti kehendaknya sendiri, mendisiplinkan Jiwa yaitu Kemauan, Emosi, Intelektual, Imajinasi, memory.
Dan mengendalikan Tubuh yaitu Nafsu sex, Naluri soal makanan dan minuman, kesenangan Panca Indra . semua kita lakukan agar berkenan dihati Nya Tuhan.

Dalam hal kita sering menemukan kenyataan bahwa banyak orang Kristen yang tidak berbuah, bahkan tidak bertumbuh dalam kebenaran. Untuk mengenali pertumbuhan Rohani yang di tandai dengan buah-buah roh perlu pemahaman Firman Tuhan dengan kepekaan illahi di dalam 2Petrus 1 : 3-8 demikian “3. Karena kuasa Illahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia , yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. 4. Dengan jala itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat illahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia. 5 Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menanmbahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,6 dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan kesalehan, 7 dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang. 8 Sebab apabila semua itu ada padamu dengan berlimpah limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita

2. “ Kita tidak bisa mengukur kedewasaan orang lain, sebab hanya Allah yang dapat mengukurnya “

Pertumbuhan Rohani yang ditandai dengan buah-buah roh membuat seseorang memberkati dan bisa menjadi naungan bagi orang lain, ini yang dimaksudkan Tuhan.
Kita harus mengerti bahwa Kedewasaan Rohani bukan semata untuk kesenangan dan kepuasan, tetapi agar orang disekitar kita memperoleh berkat dari buah-buah Roh yang dihasilkan.
Allah itu tangannya Perkasa dan Kuat, Ia hendak memberkati banyak orang, untuk itu Allah mencari orang yang dapat menampung Keperkasaan TanganNya menaungi umatNya. Hanya orang-orang yang telah menghasilakan buah roh yang dapat menghasilkan saranaNya.

Seseorang yang mengerti Firman Tuhan, adalah menghayati dan melakukannya akan menjadi Pribadi yang memancarkan Diri Allah, yaitu Pribadi Allah dan Kehendaknya, yang didalamnya termasuk kekuatan dan kekuasaan-Nya yaitu karunia-karunia Roh yang disiapkan melalui penaburan Firman yang membuat berbuah lebat.

Semakin banyak berbuah semakin besar kepercayaan Tuhan yang diberikan, hanya bila Allah memanifestasikan diri kepada seseorang, orang tersebut dimampukan untuk manjadi naungan bagi orang lain kita lihat dalam 2 Korintus 3 : 8 demikian firman Tuhan “ Betapa lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh ! dan (Matius 5 : 45-48 ) Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapa yang disorga adalah sempurna.

Rasul Paulus mengajarkan agar kita senantiasa hidup oleh Roh dan tidak menuruti keinginan daging seperti firman Tuhan yang tertulis dalam Galatia 5 : 16-26 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. 17 sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. 18 Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh, 19 dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani . Bernyanyilah dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. 20 Ucaplah Syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita 21 dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain didalam takut akan Kristus.22 Hai Isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, 23 karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. 24 karena itu sebagai jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu. 25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya 26 untuk menguduskanya, sesudah Ia menyucikanya dengan memandikannya dengan air dan firman.

Ukuran manusia bukanlah seberapa besar Imanya, tetapi seberapa besar Kasihnya.
Demikianlah tinggal ketiga hal ini dalam kehidupan kita yaitu iman, pengharapan dan kasih dan yang paling besar di antaranya ialah KASIH . ( 1 Korintus 13 : 13 )

Yang membuat terkenal pohonnya adalah karena kwalitas buahnya dan yang membuat pohon tetap dirawat dan dijaga oleh pemiliknya adalah karena pohonnya berbuah lebat. Amin


Oleh : Bambang. WA

Sabtu, 06 November 2010

POHON ARA YANG TIDAK BERBUAH

Pembacaan Lukas 13 : 6 - 9
Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"

Pertanyaan :
1. Apa atau Siapa yang dimaksud dengan kebun Anggur
2. Siapa pemilik kebun anggur ?
3. Apa tujuan perumpamaan ini ?

Pembahasan
Umat Israel adalah umat pilihan Allah. Umat ini selalu dilambangkan dengan Kebun Anggur Tuhan oleh Alkitab ( Yesaya 5 : 7 ). Jadi dalam perumpamaan ini Pohon ara dimaksudkan adalah orang Israel yang telah tinggal ditanah perjanjian atau tanah yang dijanjikan, tanah yang subur berlimpah susu dan madu sejak mereka keluar dari perbudakan Mesir.

Kenyataannya memang pohon ara tumbuh dengan baik ditanah palestina,apakah itu ditanam tersendiri maupun ditanam didalam kebun anggur. Pohon ara yang tumbuh ditanah palestina dari jenis sycomare, daunnya selalu hijau sepanjang tahun dan menghasilkan buah secara teratur pada musimnya.Kemungkinan pohon ara jenis inilah yang dipanjat oleh Zakeus ketika ia ingin melihat Tuhan Yesus yang lewat dalam perjalannya ke Yeriko. Ditanah Palestina kayu pohon ara digunakan untuk bahan bangunan dan buahnya menjadi makanan ( segar maupun kering ) disamping buah anggur yang menjadi buah utama.

Allah Bapa sebagai pemilik kebun anggur datang dalam nama Tuhan Yesus untuk mencari buah diantara umat Israel. Namun Ia tidak mendapatinya. Yang ada hanya daunnya yang rimbun, hijau tanpa buah. Keadaan ini membuat pemilik kebun menjadi kesal bahkan murka.

Memang pada kenyataannya pada saat itu umat Israel hidup rohaninya kelihatan baik. Penampilan secara lahiriah sangat meyakinkan namun kering. Tuhan Yesus mengatakan bahwa mereka seperti kuburan yang diluarnya dicat putih tetapi didalamnya busuk. Begitulah kondisi kerohanian Israel saat itu. Mereka hanya beragama,tampil bangga dengan atribut keagamaan yang semarak, bangga karena mereka keturunan Abraham dan sebagainya. Penampilan lahiriah yang semarak inilah yang dikecam oleh Tuhan Yesus bak pohon ara yang tumbuh subur daunya tetapi tidak menghasilkan buah. Kehidupan keagamaan yang angkuh dan tanpa pertobatan.

Jelas bahwa Tuhan Allah merindukan umatNya menghasilkan buah buah rohani yang berkenan kepadaNya. Bukan tampilan ritual keagamaan yang rumit terkesan saleh dan kudus.

Dalam hal ini Tuhan tetap memberikan kesempatan kepada umat ini untuk bertobat( ayat 7,8,9 ), Ia datang langsung melawat umatNya, tetapi nyatanya mereka menolaknya dan tidak ada perubahan.

Kesimpulan
Perumpamaan ini ingin menggambarkan kepada kita tentang kesabaran Tuhan pun ada batasnya. Bahwa Tuhan tidak selamanya menunggu orang-orang yang tidak percaya untuk mengambil keputusan bertobat. Inilah gambaran tentang kekekalan. Jika Tuhan telah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk bertobat namun tidak juga mau mengambil keputusan maka dengan terpaksa harus menerima hukuman ( pohon ditebang ayat 9).

ORANG ORANG UPAHAN DI KEBUN ANGGUR

Pembacaan Matius 20 : 1 – 16
1 "Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya.2 Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya.3 Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar.4 Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan mereka pun pergi.5 Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi.6. Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari?7 Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku.8 Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu.9 Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar.10 Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi mereka pun menerima masing-masing satu dinar juga.11 Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu,12 katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.13 Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari?14 Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu.15 Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?16 Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."
Pertanyaan
1. Siapakah yg dimaksud tuan pemilik kebun anggur ?
2. Siapakah yg dimaksud dengan pekerja-pekerja ?
3. Apa yg dimaksud dengan kebun anggur
4. Apa yang dimaksud dengan malam hari saat membayar upah ?
5. Mengapa upah yang diterima sama besarnya walaupun jam kerja berbeda ?
6. Apa makna rohaninya
Pembahasan
Perumpamaan ini menceritakan tentang seorang tuan yang pagi-pagi mencari pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah ia menemukan pekerja-pekerja, mereka sepakat dengan upah sedinar sehari. Pukul sembilan pagi, sang tuan menemukan orang-orang yang menganggur yang lain, lalu sang tuan menyuruh mereka bekerja di kebunnya dengan upah yang sang tuan anggap pantas. Kira-kira pukul dua belas dan tiga petang dan lima petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi.
Malam harinya, ketika para pekerja hendak pulang, sang tuan membayar masing-masing dari mereka satu dinar. Para pekerja yang datang lebih pagi bersungut-sungut kepada tuannya, karena mereka mengira akan mendapat lebih banyak uang. Tetapi tuan tersebut menjawab bahwa ia bebas mempergunakan miliknya, termasuk menunjukkan kemurahan hatinya untuk orang yang masuk terakhir, dan ia mengingatkan mereka untuk tidak iri hati.
Tuan di dalam perumpamaan tersebut melambangkan Allah yang menjadi pemilik dan penguasa atas dunia ini yang digambarkan sebagai kebun anggur. Dalam Perjanjian lama kebun anggur dilambangkan sebagai umat Tuhan yaitu bangsa Israel. Sedangkan hamba atau pekerja , dan hamba-hambanya adalah manusia yang berdosa. Allah memanggil dan menyelamatkan manusia dari dosa (kepengangguran) atas inisiatif Allah sendiri disepanjang masa sejak manusia jatuh kedalam dosa. Allah telah berinisiatif untuk menyelamatkan manusia agar tidak jatuh kedalam penghukuman kekal. Waktu yang digambarkan sebagai jam sembilan pagi, jam dua belas siang dan jam tiga petang bahkan sampai jam lima petang memberi gambaran bahwa panggilan Allahpun terjadi menjelang dunia ini kiamat. Para pekerja dapat diartikan sebagai :
1. Manusia yang dipanggil untuk menjadi orang percaya tanpa memandang usia dan tanpa memandang waktu semuanya dipanggil untuk mendapat keselamatan.
2. Mereka adalah orang orang yang dipanggil untuk menjadi pelayan, hamba2 Tuhan, para Nabi dan Rasul – rasulnya yang dipanggil dan diutus dari segala zaman bahkan sampai saat ini dan waktu yang akan datang.
Waktu yang semakin sore menunjuk pada usia manusia maupun usia dunia ini. Pada waktunya nanti ( sore / malam ) yaitu ketika akhir zaman Allah akan mengumpulkan segenap orang percaya termasuk Hamba hamba Tuhan untuk menerima upah atas pekerjaannya selama di dunia ini. Upah yang diterima sama besarnya menunjukan bahwa upah bukan didasarkan pada lamanya menjadi orang kristen atau menjadi hamba Tuhan atau duluan waktu bekerja tetapi berdasar atas anugerah dan kasih karunia Tuhan. Tidak ada seorangpun yang bisa menuntut lebih, apalagi jika hanya didasarkan atas rentang waktu jadi orang Kristen atau jadi Hamba Tuhan. Disini Tuhan Yesus mau memberi peringatan pada murid muridnya agar tidak memiliki perasaan iri dan dengki, karena keselamatan adalah anugerah, bukan imbalan dari perbuatan dan lamanya kita menjadi orang kristen.
Makna Rohani
Panggilan Allah sama sekali tidak berhubungan dengan usaha manusia maupun sebaliknya ketiadaan usaha manusia melainkan semata-mata atas Kasih Karunia dan AnugerahNya.
Di akhir pengajarannya Yesus menasihatkan: Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terkemudian akan menjadi yang terdahulu.
Amin, Tuhan Yesus memberkati.

Rabu, 03 November 2010

PERSEKUTUAN DOA “ PENUAI”

PENDAHULUAN
Persekutuan Doa Penuai disingkat PD Penuai berdiri pada bulan Mei 1997 dibawah naungan Gereja Bethel Indonesia Banjarbaru. Untuk pertama kalinya PD penuai dipimpin oleh Pdt. B Cuk Suwiryo (alm) seorang hamba Tuhan yang mengabdi sebagai tenaga pengajar pada STT Bethel Banjarbaru dan SMA Bethel banjarbaru. Tujuan berdirinya PD Penuai adalah sebagai wadah pembinaan rohani bagi orang orang percaya agar bertumbuh dewasa dan berkualitas dalam kerohaniannya didalam Tuhan Yesus Kristus.
Sejak berdirinya sampai dengan tahun 2010, ketua PD Penuai adalah sbb :
1. Mei 1997 – 1998 Ketua Pdt. B. Cuk Suwiryo ( alm )
2. 1998 – 1999 Ketua Pdt. Edy Sulistiono, STh
3. 1999 – 2001 Ketua Pdp Drs. Alfied ( alm )
4. 2001 – sekarang Ketua Pdm Drs. Marhen FS
Syukur kepada Tuhan, PD Penuai sampai saat ini berjalan dengan baik, dimana ada banyak tanda tanda heran dan luar biasa yang telah Tuhan kerjakan melalui PD Penuai dan kami yakin dan percaya dalam perjalanan selanjutnya Tuhan pasti akan melakukan perkara perkara besar dan luar biasa karena Tuhan Yesus sendiri yang empunya pekerjaan dan kami hanya alat didalam tanganNya.
VISI
“ TUMBUH BERSAMA UNTUK MEMBERKATI”
MISI
1. Menjadikan anggota PD bertumbuh dalam iman,pengajaran dan doa
2. Menjadikan anggota PD memiliki karakter Kristus
3. Menyiapkan anggota PD dipenuhi karunia karunia Roh Kudus
4. Menyiapkan anggota PD untuk memiliki sikap kepedulian terhadap sesame dalam berbuat kasih
5. Menyiapkan anggota PD untuk hidup kudus, missioner dan siap untuk masuk Surga.
PROGRAM KERJA
1. Ibadah dan Doa rutin setiap kamis malam
2. Pemberdayaan anggota PD dalam pelayanan doa,pujian dan pelayanan Firman
3. Melakukan kunjungan pelayanan ke jemaat jemaat dipegunungan Meratus dan sekitarnya
4. Memberikan bantuan berupa sumbangan biaya pembangunan/rehabilitasi gedung gereja khususnya di peg. Meratus dan sekitarnya
5. Mengutus hamba hamba Tuhan untuk tugas pelayanan
6. Mendoakan orang orang yang memerlukan pelepasan,kesembuhan,keterikatan dengan kuasa gelap dan konseling rumah tangga/keluarga
SUSUNAN PENGURUS
Pembina : Pdt. Trafina Penyang ( Gembala Sidang BGI )
Ketua : Pdm. Drs. Marhen FS
Wakil Ketua : Drs. Markus Kanoh
Sekretaris : Sri Adi Purwono
Wakil Sekretaris : Eko Purwanto S,Hut
Bendahara : Yohanes B Harjanto BA
Seksi seksi
Seksi Musik dan Penatalayanan : Drs. Cipto Kawedar ( koord )
Seksi kunjungan / pelayanan : Krisman SIP ( koord )
Seksi social / diakonia : Flas Altry May ( koord )
Seksi doa : Samuel ( koord )
Seksi pengembangan : Markus Kanoh ( Koord )
Alamat Sekretariat :
PENUTUP
Itulah sekilas gambaran PD Penuai dan kami mengajak saudara saudara seiman untuk turut ambil bagian mendukung kami dalam doaagar diberi kekuatan melayani Tuhan kita Yesus Kristus serta GerejaNya dimuka bumi ini. Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.